Kota Mataram

“Aksi Smanda Reunion” Sound System Buruk Bikin Penonton Kecewa

Mataram (NTB Satu) – Selain dikecewakan dengan dugaan kuat adanya tiket berporporasi palsu, penonton gelaran “Aksi Smanda Reunion” pada Rabu, 5 Januari 2022 di Parkiran Timur Lombok Epicenterum Mall turut kecewa dengan kualitas pengeras suara atau sound system buruk yang dipakai oleh Sheila on 7.

Salah seorang penonton “Aksi Smanda Reunion”, Teja Saputra mengatakan, ia mendengar suara instrumen lebih besar dari suara vokal penampil. Ia menceritakan, pengeras suara yang mengganggu terjadi setelah beberapa lagu dimainkan oleh Sheila on 7.

“Pengeras suara buruk hanya terjadi di beberapa lagu saja,” ujar Saputra kepada NTB Satu, Kamis, 5 Januari 2022.

Saputra menerangkan bahwa ia membeli tiket Festival A “Aksi Smanda Reunion” dengan harga Rp175.000. Ia menyatakan sangat tidak puas dengan gelaran “Aksi Smanda Reunion”.

“Karena, run-down yang molor, tiket berporporasi palsu, dan kualitas pengeras suara yang buruk,” terang Saputra.

Ke depannya, Saputra berharap agar panitia penyelenggara “Aksi Smanda Reunion” lebih memperhatikan teknis penyelenggaraan acara yang meliputi, pengeras suara, estimasi rundown, dan kenyamanan penonton.

Kekecewaan serupa datang dari berbagai penonton yang ramai-ramai turut menuangkan kekecewaannya kepada panitia penyelenggara “Aksi Smanda Reunion”.

Salah seorang penonton berkomentar di laman Instagram @aksismanda. Ia menyampaikan keluh kesahnya setelah menghadiri gelaran tersebut.

“Suaranya Mas Duta masuk telinga kiri, keluar beli rokok,” tulis @djitoq.

Kemudian, serupa dengan @djitoq, @dian_purnaama turut menuliskan kekecewaannya setelah menyaksikan punggawa Sheila on 7 tampil dalam gelaran “Aksi Smanda Reunion”.

“Aksi Smanda Reunion 2022 sukses buat penonton kecewa. Niatnya mau nonton untuk nostalgia bareng kawan-kawan lama, eh ini malah dibuat badmood dari awal acara sampai penutupan,” tulis @dian_purnaama.

Adanya kekecewaan kolektif mengenai kualitas pengeras suara yang berasal dari penonton “Aksi Smanda Reunion” turut membuktikan bahwa panitia penyelenggara tidak mampu memberikan kualitas terbaik. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button