Mataram (NTB Satu) – Madu trigona diketahui dapat menjadi sumber bahan baku propolis untuk kebutuhan pengobatan. Sementara itu, NTB memiliki daerah yang terkenal sebagai penghasil madu trigona, baik di Lombok mau pun Sumbawa.
Menurut keterangan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB, Julmansyah, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan penghasil propolis di Indonesia, yakni PT. Nutrima. Ia memaparkan, pembudidaya madu trigona yang terdapat di Lombok dan Sumbawa telah mendapat pelatihan untuk pengembangan madu trigona.
“Budidaya madu trigona rata-rata terdapat di Lombok Utara dan Lombok Barat. Sedangkan, di Batulanteh Sumbawa terdapat bahan baku propolis yang memiliki padat hingga 35 kilogram. Oleh karena itu, kami mendorong untuk melakukan inovasi dari madu trigona, yakni propolis,” ungkap Julmansyah, Senin, 3 Oktober 2022.
Propolis adalah suatu zat resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari sumber tumbuhan seperti aliran getah atau tunas pohon. Propolis disebut sangat berkhasiat sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Lebih lanjut, Julmansyah menjelaskan, proses pengambilan propolis dari sarang madu trigona membutuhkan teknologi khusus. Ia menceritakan, teknologi tersebut hanya dimiliki oleh PT. Nutrima, yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Untuk pengembangan budidaya madu trigona, DLHK NTB berencana bangun pabrik di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Batulanteh di Pulau Sumbawa, serta di KPH Rinjani Barat dan Pelangan Tastura.
“Kami tengah melakukan pendataan mengenai jumlah dan jenis penyedia madu trigona dari tiga KPH tersebut. Dari proses pendataan tersebut, kami akan mengetahui mengenai potensi propolis yang dapat dihasilkan. Karena, selama ini Indonesia selalu mengimpor bahan baku propolis dari luar negeri, kami ikhtiarkan Indonesia dapat menghasilkan propolis sendiri, terlebih berasal dari NTB,” jelas Julmansyah.
Ke depannya, Julmansyah optimis NTB dapat menjadi penyediaan bahan baku propolis batang. Apabila proses penelitian untuk menciptakan alat telah selesai, bahan baku propolis tidak lagi mesti dikirim ke Bogor, dapat diproduksi di NTB.
“NTB akan memiliki produk propolis trigona yang unggul. Nilai ekonomisnya pun cukup besar. Sebab, 6 mililiter propolis dapat dihargai sebesar Rp100 ribu,” pungkas Julmansyah. (GSR)