Mataram (NTB Satu) – Ilmuwan Rocky Gerung memberi kuliah umum tentang penegakan hukum dan reformasi Indonesia di Hotel Lombok Garden, Mataram pada Jumat sore, 16 September 2022. Selama kuliah umum, Rocky Gerung kerap melontarkan guyonan yang menjadi khasnya dan selalu berhasil membuat peserta tertawa.
Tiba di pertengahan kuliah, banyak peserta yang meminta pendapatnya setelah dilarang oleh pihak Rektorat Universitas Mataram (Unram) memberi kuliah umum di kampus tersebut.
Ia menerangkan, bahwa rektor manapun tidak perlu takut atas kedatangannya, karena ia mengaku hanya datang untuk membangun pikiran mahasiswa, yang ia sebut sebagai pikiran akal sehat.
“Mengapa rektor takut membuka kampus itu sebagai ruang perdebatan akademik? Kan saya datang ke situ tidak bawa senjata, saya cuma bawa logika untuk mengutak-atik jalan pikiran orang,” tuturnya.
Ia juga menyinggung soal nama Widodo, yang mana kebetulan seorang Pemerhati Hukum, Widodo Dwi Putro juga hadir sebagai pembicara mendampingi Rocky.
Menurut Widodo, jika skala penegakan hukum itu 1 sampai 10, maka Indonesia berada di minus sembilan, saking buruknya penegakan hukum di Indonesia.
Ucapan itu pun langsung dibalas Rocky, “Itu yang diurai oleh Widodo yang berpikir,” ungkap Rocky.
Pihak penyelenggara, dalam hal ini Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pengawal Ideologi Bangsa (PIB) Unram, mengaku sangat puas atas acara tersebut, meskipun tidak adanya dukungan dari Unram sepeser pun.
“Kegiatan ini, meski tanpa ada support dana dari kampus, namun tetap acara ini kami deklarasikan untuk almamater kami tercinta,” kata Dewan Penasihat PIB Unram, Naufal Zulkifli. (RZK)