ADVERTORIAL

Peresmian LPQI NTB Pertama di Indonesia, Gubernur NTB : Secercah Harapan Untuk Mempelajari Al-Qur’an

Mataram (NTB Satu) – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. meresmikan Lembaga Pendidikan Qur’an Isyarat Provinsi Nusa Tenggara Barat (LPQI NTB), yang menjadikan NTB termasuk salah satu provinsi pertama yang mengeksekusi dan menangkap peluang dengan cepat.
Acara Peresmian diadakan di Ballroom Islamic Center NTB, pada Kamis (08/09).

Inisiator pembuatan LPQI NTB merupakan kerja besar dan hal yang luar biasa bagi NTB. Dengan lahirnya lembaga ini, saudara-saudara berkebutuhan khusus memiliki secercah harapan dalam mempelajari Al-Qur’an dengan segala keterbatasan yang mereka miliki. 

Harapan Bang Zul lembaga pendidikan Al-Qur’an tersebut tidak hanya di Mataram saja. Namun juga segera ada di seluruh provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Kalau perlu bantuan, ini ada pimpinan baznas kita juga hadir. Pimpinan baznas mudah mudahan bisa membantu lembaga pendidikan kita”, ungkapnya.

Pada momen itu, Gubernur NTB juga bercerita bagaimana orang-orang berkebutuhan khusus di Luar Negeri bisa maju tanpa di beda-bedakan. Ternyata yang membedakan negara maju dengan negara tidak maju adalah perlakuan pada saudara-saudara yang punya keterbatasan. 

“Kalau masih ada spontanitas kita ingin membantu teman-teman yang mengalami keterbatasan penglihatan, pendengaran, dan lain lain berarti daerah kita ini masih mengalami keterbelakangan dalam peradaban. Karena ternyata di negara maju orang tunanetra, tunarungu, tunawicara, dan lain sebagainya itu adalah fenomena biasa, yang tidak biasa adalah perlakuan mereka terhadap yang punya keterbatasan”, jelas Bang Zul.

IKLAN

Punya keterbatasan fisik tidak menghalangi orang-orang di negara maju untuk maju, tunanetra tidak menghalangi anak-anak pintar untuk tidak sekolah, disana mereka bisa menjadi wali kota bahkan gubernur. Punya keterbatasan fisik tidak menghalangi warga negara untuk menjadi menteri bahkan pimpinan kepala negara sekalipun. 

“Jadi di negara maju itu sudah biasa, orang tunanetra itu jadi gubernur, walikota, menteri. Di tempat kita ini yang belum terbiasa seakan-akan yang punya keterbatasan fisik ini harus dikasihani”, papar Bang Zul.

Menyediakan fasilitas, menyediakan instrumen merupakan tugas bersama, sehingga keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi adik-adik anak-anak tersebut untuk maju. 

Harapan Gubernur juga agar tidak ada lagi saudara-saudara yang punya keterbatasan fisik tidak bisa mencicipi pendidikan yang layak, karena semua berhak akan pendidikan terutama di NTB. 

“Dan selangkah lebih maju jangan sampai dengan keterbatasan fisik menghalangi mereka untuk menikmati indahnya ajaran Islam”, tutupnya.

Selain itu, dengan hadirnya LPQI di NTB bisa menjadi daerah yang lebih berkah karena do’a mereka, lembaga acara seperti ini juga menjadikan negeri, bangsa, daerah selalu dalam lindungan Allah SWT. Dengan keterbatasan tapi mampu bermunajat kepada Allah SWT mengetuk pintu langit, memohon ampun untuk semua.

Bang Zul juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Kanwil Kemenag NTB H Zaidi Abdad atas perhatiannya dan tentu saja inisiator. Semoga Allah memberikan pahala yang sangat besar pada orang-orang hebat yang menginisiasi pekerjaan-pekerjaan besar dan luar biasa. (r/*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button