Mataram (NTB Satu) – Tepat pada 2022, Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark kembali menggelar event Geotourism Festival and International Conference untuk ketiga kalinya. Pada penyelenggaraan kali ini, Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark memilih tema “Geotourism, Conservation, and Future Climate”.
Hal yang menarik, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno; Gubernur NTB, Zulkieflimansyah; dan Pimpinan UNESCO, Dr. Hans Thulstrup bakal hadir secara langsung. Selain itu, isu Halal Tourism serta Marine Conservation and Toursm bakal dibahas untuk pertama kalinya.
Ketua Panitia Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark, Meliawati mengatakan, kegiatan Hybrid Geotourism Festival and International Conference skala internasional bakal berlangsung selama dua hari di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram.
Dengan konsep hybrid yakni daring dan luring, peserta akan membahas tiga tema utama, yaitu geowisata, wisata halal, dan wisata bahari. Untuk keynote speaker mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Sementara itu, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah S.E., M.Sc., dijadwalkan hadir menyampaikan kebijakan tentang pariwisata di NTB, pada 10 Agustus 2022. Selain Sandiaga Uno dan Zulkieflimansyah, hal spesial lainnya, Pimpinan UNESCO, Dr. Hans Thulstrup akan hadir secara langsung di Mataram. Pada tahun-tahun sebelumnya pimpinan UNESCO itu hadir secara daring.
Hans Thulstrup akan hadir menyampaikan materi Marine Tourism and Live Below Water, Challenge and Solution. Dalam sesi panel tersebut, turut diundang pula Dr. Tan Tran Van dari Global Geopark Network UNESCO Global Geopark Council Geotourism and Future Climate, dan Direktur Politeknik Pariwisata Lombok Herry Rachmat Widjaja yang bakal menyampaikan materi tentang Pengembangan Pariwisata Halal di NTB.
“Peserta juga ada yang hadir secara luring dan daring. Peserta luring ini bukan hanya dari NTB, tapi juga jaringan geopark seluruh Indonesia,’’ ujar Meliawati kepada NTB Satu, Kamis, 4 Agustus 2022.
Pulau Lombok pernah meraih wisata halal terbaik dunia. Hal tersebut menjadi dasar pihaknya mengadakan sesi diskusi terkait wisata halal. Sedangkan untuk tema geowisata, Geopark Rinjani telah memiliki branding nasional dan internasional.
“Sejak ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) tahun 2018, Geopark Rinjani aktif menggelar kegiatan bertema geowisata. Bahkan dalam kondisi pandemi Covid-19, Geopark Rinjani menggelar Geotourism Festival untuk kali pertama dalam bentuk hybrid,” terang Meliawati.
Pemilihan tema Marine Conservation and Tourism juga tidak lepas dari potensi di kawasan Geopark Rinjani. Beberapa geosite Geopark Rinjani merupakan daerah pesisir dan pulau kecil. Potensi Marine Tourism Pulau Lombok sangat besar, maka hal tersebut turut menjadi alasan pemilihan sesi diskusi khusus Marine Tourism.
“Rangkaian kegiatan Geotourism Festival and International Conference ini berlangsung selama Juli hingga Agustus. Kegiatan yang pernah digelar meliputi pelatihan dan workshop interpretasi geowisata bagi pelaku wisata di kawasan Senaru Kabupaten Lombok Utara. Workshop itu untuk menambah pengetahuan dan pengalaman pelaku wisata dalam interpretasi geowisata,” jelas Meliawati.
Peserta Geotourism Festival and International Confrence didominasi oleh para pelaku wisata yang berprofesi sebagai pemandu gunung dan pemandu wisata alam. Dengan pengetahuan baru di interpretasi geowisata, Meliawati mengharapkan agar para pelaku wisata dapat lebih mengeksplorasi potensi kawasan pariwisata. (GSR)