Lombok Utara

Lama tak Ada Kabar, Proyek Global Hub Bandar Kayangan Kembali Dilirik Investor

Mataram (NTB Satu) – Global Hub Bandar Kayangan Internasional yang terletak Lombok Utara adalah sebuah proyek pelabuhan bebas yang sudah dicanangkan sejak 2013. Setelah kelanjutan proyek ini lama tak terdengar, saat ini ada investor yang melirik proyek tersebut.

Sebelumnya, di masa Najmul Akhyar menjabat sebagai Bupati Lombok Utara sekitar 2015 hingga 2020, sempat ada perusahaan asal Korea Selatan yakni Sungdong Industry Group berencana menggulirkan dana sebesar USD 1 miliar atau Rp14 triliun dan sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk membangun kawasan tersebut. Namun setelah terjadinya gempa bumi dan pandemi Covid-19 di Lombok, investor itu pun perlahan menghilang.

Namun saat ini, proyek dengan luas kawasan 7.800 hektare itu kembali mendapat angin segar. Ada satu investor yang tertarik untuk mengembangkan kawasan yang sudah ditetapkan sebagai kawasan andalan nasional tersebut.

“Yang tertarik investasi saat ini yaitu perusahaan bagian dari Djarum Group,” ujar Kepala Subsektor Promosi Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi NTB, Satria Wibawa pada Selasa, 26 Juli 2022.

Namun rencana investasi tersebut diakui masih pada tahap pembicaraan awal, dan belum ada bukti komitmen.

Sebelum masuknya investor, lanjut Satria, yang paling penting saat ini adalah status kepemilikan lahan kawasan tersebut untuk segera diselesaikan hingga klir.

Lokasi Bandar Kayangan ini sangat strategis, karena berada pada jalur pelayaran internasional Selat Lombok. Kawasan ini dicanangkan akan melebihi Batam dan tidak kalah dari Singapura sebagai ikon kemajuan sektor maritim Indonesia di masa depan.

Kawasan yang mencakup 6 Desa yang membentang di sepanjang pantai Amor-Amor, Desa Gumantar sampai Mumbul Sari, Kecamatan Bayan ini direncakan menjadi perkotaan baru dengan berbagai zona, seperti zona kawasan pelabuhan bebas, zona industri, kawasan hunian, kawasan pusat perniagaan, kawasan pariwisata. Tidak heran jika target investasi pada proyek tersebut bernilai fantastis hingga Rp350 triliun.

Prof. Son Diamar selaku Ketua Tim Inisiator Global Hub tersebut ingin agar pengelolaan Global Hub ini melibatkan partisipasi masyarakat lokal. Selain mendapatkan keuntungan dari lahan yang disewakan, masyarakat lokal juga akan terlibat langsung di dalamnya.

“Son Diamar inginnya begitu, jadi jangan sampai investor hanya berorientasi pada profit,” tutup Satria. (RZK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button