Mataram (NTB Satu) – Sebuah potongan video beredar sejak Kamis 12 Mei 2022 kemarin. Sosok itu dipastikan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah yang terjatuh saat melompat di atas aliran sungai. Namun akibat pijakan yang tidak sempurna, ia pun terpeleset hingga terkapar di tanah.
Staf khusus Gubernur NTB, Astar Hadi yang menyaksikan detik detik kejadian itu bercerita, ia berada di belakang iringan Gubernur pada jarak sekitar lima meter.
“Sempat melongo sejenak pas lihat pak Gub terpeleset. Berjarak sekitar 5 meter, saya liat dan dengar dengan jelas pas beliau terjatuh, suaranya cukup keras,” kata Astar Hadi.
Kejadian itu dipastikan Senin 9 Mei 2022 lalu, ketika Gubernur dalam perjalanan berkunjung ke Dusun Pemoles, Desa Batu Jangkih Kecamatan Praya Barat, selepas launching sirkuit motocross di Desa Lantan.
Awalnya Astar Hadi bersikap biasa saja meski tahu kejadian itu, karena sempat khawatir ada yang merekam dan menyebarkan peristiwa itu.
“Saya sempat bertanya ke orang-orang yang ikut, apa ada yang memotret atau memvideokan beliau pas dalam kondisi tersebut?. “Sepertinya gak ada”, celetuk seorang yang ikut rombongan. “Alhamdulillah jika gak ada,” tulis Astar Hadi di akun Facebook-nya.
Tapi di luar dugaannya, dua hari lalu sempat ada yang kirim foto ke dirinya momen kejadian Gubernur terjatuh.
“Saya bilang sebaiknya jangan dipublikasikan. Gak enak, nanti dikirain pencitraan, dikirain ini-itu sama orang-orang,” sarannya saat itu.
Namun Kamis kemarin kekhawatirannya terjadi. Tidak hanya foto, video Bang Zul – sapaan Gubernur NTB – menyebar berantai di WhatsApp Group (WAG) dan Facebook dan menjadi bahan perbincangan.
Sebelum video beredar, memang sempat ada sedikit perbincangan. Mereka sempat menanyakan kondisi Gubernur sesaat setelah berdiri dari posisinya terpeleset.
“Gak apa-apa. Sudah, gak apa apa kok, santai aja,” Astar Hadi mengutip perkataan Gubernur yang saat itu tersenyum.
Kondisi jalur di sana diceritakan Astar memang cukup berat. Medannya berbatu dan terjal. Meski demikian Gubernur tetap melanjutkan perjalanan hingga bertemu dengan warga sesuai jadwal. (HAK)