Kota Mataram

Lahan Pertanian di Mataram Semakin Sempit Digusur Bangunan

Mataram (NTB Satu) – Lahan pertanian di Kota Mataram semakin sempit karena terjadi alih fungsi lahan pertanian. Sebagian besar digunakan untuk mendirikan bangunan.

Luas lahan pertanian di Kota Mataram menurun sebanyak 15 hektare pada tahun 2021, yakni dari 1.513 hektare kini menjadi 1.498 hektare.

IKLAN

“Alih fungsi lahan itu sebagian besar untuk menjadi perkantoran dan perumahan,” ungkap Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram, Umar Ismail pada Senin, 11 Juli 2022.

Saat ini, lanjut Umar, Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) meminta agar Pemkot Mataram mempertahan lahan seluas 1.414 hektare untuk dijadikan sebagai lahan sawah dilindungi (LSD). Namun karena maraknya pembangunan perkantoran dan proyek perumahan, Pemkot Mataram hanya bisa memenuhi 466 hektare.

“Lahan itu banyak sudah dikeruk jadi kantor, tidak mungkin bisa dijadikan sawah lagi. Kebanyakan juga petani kita sekarang jadi penggarap, kepemilikan sudah pindah tangan ke investor real estate, tidak mungkin kita bisa larang kalau sewaktu-waktu mau dibangun,” imbuh Umar.

Dampaknya, bantuan pertanian untuk Kota Mataram kini diputus oleh Pemerintah Pusat karena syarat LSD tidak terpenuhi.

IKLAN

“Kita beberapa tahun tidak dapat bantuan, karena terkait tadi. Tapi kita siasati dengan cara jemput bola, beberapa waktu lalu saya dan pak Kepala Dinas berangkat ke pusat untuk meminta bantuan, alhamdulillah dikasih benih cabai untuk luas tanam 20 hektare, dan sekarang sudah dibagi ke petani,” ujarnya.

Untuk menyikapi lahan yang terus menyusut, masyarakat Kota Mataram diimbau untuk menerapkan konsep urban farming atau memanfaatkan halaman rumah untuk bercocok tanam tumbuhan pangan. Hal itu merupakan salah satu cara ampuh untuk mempertahankan jumlah produksi di tengah lahan yang terus berkurang. (RZK)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button