Sumbawa (NTB Satu) – Melalui program zero waste, tata kelola sampah pada perhelatan Motocross Grand Prix (MXGP) cenderung lebih mudah tertangani. Bahkan, jumlah sampah yang terpilah dan terpungut pun jauh di luar dugaan awal Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Julmansyah, S.Hut., M.Ap., mengatakan, pihaknya telah menurunkan 168 relawan yang terdiri dari tim zero waste Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, Pramuka, Kesatuan Pengelolaan Hutan Sumbawa, dan lain-lain. Para relawan tersebar pada masing-masing zona dan bekerja setiap saat untuk mengumpulkan sampah di 11 titik pada seluruh area Rocket Motor Circuit Samota.
“Mereka mulai bekerja sejak pukul 07.00 Wita, memungut seluruh sampah sisa konser semalam,” ungkap Julmansyah, ditemui NTB Satu di Rocket Motor Circuit Samota, Sabtu, 25 Juni 2022.
Tim Zero Waste milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB mulai memilah sampah dari dalam sirkuit dan melakukan pemilahan sampah menggunakan empat unit kendaraan roda tiga, tiga unit kendaraan roda empat, dan satu kendaraan besar.
“Sementara itu, truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup Sumbawa bakal menggerakkan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara di sirkuit menuju Tempat Pembuangan Akhir,” terang Julmansyah.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB telah menyediakan tempat pemilahan dan mendata jumlah sampah yang terpungut, terpilah, dan dibuang menuju Tempat Pembuangan Akhir.
Jumlah sampah yang masuk, sangat jauh dari perkiraan awal Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB. Pasalnya, jumlah penonton yang datang tidak seramai yang diperkirakan. Hal tersebut terjadi lantaran tingkat keamanan yang disiapkan cukup ketat sehingga masyarakat kesulitan melakukan mobilisasi selama balapan.
“Pada hari Jumat, 24 Juni 2022, sebelum balapan dimulai, jumlah sampah yang masuk sebanyak satu ton. Lalu, pada hari Sabtu terdapat dua ton sampah. Jadi, totalnya ada tiga ton,” papar Julmansyah.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB telah membangun semangat kolaborasi kepada seluruh relawan. Hanya saja, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB terkendala pada pengamanan gerbang. Pasalnya, mobil sampah kerap dihalang masuk.
“Kami sudah mulai upaya koordinasi dengan pihak Rocket Motor dan Infront untuk mempermudah akses mobil sampah. Tapi, sampai saat ini, kami belum dapat kabar apapun,” tutur Julmansyah.
Menurut perkiraan Julmansyah, tidak akan terdapat kendala yang berarti. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan NTB telah melakukan evaluasi pada hari pertama dan sangat siap untuk memungut dan memilah di seluruh bagian sirkuit.
“Kami telah menyiapkan dua TPS. Satu di dalam area dan satunya lagi di luar area. Kami sengaja taruh satu TPS di luar supaya tidak menyulitkan akses pengunjung,” kata Julmansyah.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB melakukan penyisiran sampah selama satu jam sekali di dalam dan di luar sirkuit. Hal tersebut dilakukan agar sampah tidak tercecer selama perhelatan MXGP.
Sampai saat ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB telah belajar dari berbagai perhelatan internasional, seperti World Superbike, MotoGP, dan MXGP. Ke depannya, Julmansyah berharap mampu membuat satu standar tata kelola sampah pada perhelatan yang bertaraf nasional dan internasional.
“Untuk volume sampah di hari terakhir, saya memperkirakan tidak terjadi lonjakan,” pungkas Julmansyah. (GSR/*)