Daerah NTB

Brida NTB Optimis IID di KSB Meningkat Menuju IGA 2022

Mataram (NTB Satu) – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB mulai memberikan sosialisasi terkait Indeks Inovasi Daerah (IID) menuju Innovative Govermenet Award (IGA) tahun 2022. Pada Jumat 5/8) lalu, kegiatan sosialisasi berlangsung di Hanipati Resto Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh perangkat daerah, camat, perguruan tinggi, kepala desa, lurah, kepala UPT, LSM dan NGO. Kegiatan sosialisasi ini dibuka secara langsung oleh Sekda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Amar Nurmansyah didampingi Kepala BRIDA KSB, Agus.

Kepala BRIDA NTB H. Wirawan Ahmad, M.T didampingi Kasubbid Inovasi dan Teknologi Baiq Dani Sufia Hartati menjadi narasumber pada kegiatan ini. Kegiatan Sosialisasi IDD di KSB fokus pada penjelasan dua variable yaitu Satuan Pemerintah Daerah (SPD) dan Satuan Inovasi Daerah (SID) yang tertuang dalam aplikasi IGA tersebut.

Wirawan Ahmad mengatakan, KSB sudah menunjukkan progress yang baik, namun perlu adanya pendampingan yang lebih intensif, sehingga skor IDD yang diinginkan sesuai dengan harapan.

“Strategi yang dilakukan oleh KSB sudah mengikuti strategi yang dilakukan oleh Pemprov NTB sehingga diharapkan pada tahun 2022 ini, KSB dapat meningkatkan skor yang sudah ada dan meningkatkan predikat Inovatif di tahun 2021 menjadi predikat Sangat Inovatif di tahun 2022 ini,” terang Wirawan, Minggu (7/8) kemarin.

IKLAN

Ia mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong kompetisi positif antar pemerintah provinsi dan antar pemerintah kabupaten/kota sehingga dapat mewujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat,dan peningkatan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Sebelumnya, Pemprov NTB menargetkan gelar Provinsi Terinovatif pada ajang IGA Tahun 2022. Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menyebutkan bahwa Provinsi NTB dalam implementasinya sangat serius dalam berinovasi. Salah satunya dengan didirikannya BRIDA yang terbentuk pada awal tahun 2022. Brida NTB sendiri adalah yang pertama di Indonesia dan dijadikan contoh bagi daerah lain.

Menurut Gubernur, inovasi dalam birokrasi sendiri merupakan sebuah keharusan dan kebutuhan. Administrasi yang dijalankan memiliki kunci pada prinsip faster, better, and chiper (lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah), sehingga dapat berjalan beriringan dengan inovasi yang dilaksanakan.

Meski menargetkan sebagai Provinsi Terinovatif di Indonesia, Gubernur meminta kepada seluruh stakeholder terkait untuk tidak menjadikan target tersebut sebagai beban. Justru ia meminta kepada semua perangkatnya untuk menikmati setiap proses dan mengambil pelajaran darinya.

Sebelumnya di tahun 2021, Provinsi NTB berhasil meraih predikat Provinsi Terinovatif kedua di Indonesia setelah Provinsi Sumatera Selatan. Innovative Government Award (IGA) sendiri merupakan apresiasi pemerintah terhadap semangat daya upaya serta keberhasilan pemerintah daerah, dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif.

Penilaian inovasi daerah dan pemberian penghargaan IGA ini biasanya dilakukan melalui empat tahapan, yakni tahapan penjaringan, tahapan pengukuran, tahapan penilaian, validasi lapangan, hingga penetapan dan pemberian penghargaan.

Untuk menjaga objektivitas, akuntabilitas, dan kualitas pengukuran inovasi daerah, dilakukan quality control dengan melibatkan pihak eksternal yang bekerja secara independen. Proses peninjauan kembali atau quality control tersebut dilakukan dengan cara memeriksa kualitas inovasi berdasarkan bukti pencapaian program atau inovasi daerah. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button