Mataram (NTBSatu) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan potensi perbedaan awal puasa tahun ini.
Potensi perbedaan tersebut diungkapkan langsung Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin dalam blog pribadinya, dikutip NTBSatu, Selasa, 5 Maret 2024.
Dalam blog pribadinya itu, ia memaparkan ulasan astronomi terkait kapan waktu awal Ramadan 1445 Hijriah atau bulan puasa 2024 menggunakan hisab global.
“Pada saat Magrib 10 Maret 2024, di wilayah Asia Tenggara posisi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS dan kriteria Odeh. Maka, awal Ramadan 1445 pada keesokan harinya, 12 Maret 2024,” jelas Thomas.
Berita Terkini:
- Eks Anggota DPRD NTB Najamuddin Protes Pokirnya tak Kunjung Dicairkan
- Kisah Ani dan Duka Warga Pondok Prasi di Balik Reruntuhan
- Liana Saputri Anak Haji Isam, Punya Harta Triliunan dan Hobi Koleksi Mobil Mewah
- Fahri Hamzah: Pak Sumitro adalah Pejuang dan Begawan Ekonomi Indonesia
Sebagai informasi, MABIMS adalah singkatan dari kriteria visibilitas hilal yang ditetapkan oleh Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura.
Namun, dirinya menegaskan bahwa kepastian kapan awal Ramadan 2024 ini harus ditetapkan melalui Sidang Isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama untuk menentukan awal puasa.