Mataram (NTB Satu) – NTB telah memiliki 60 layanan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di bawah kendali Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB. Capaian tersebut diharapkan mampu menunjang berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan untuk pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Julmansyah, M.Ap., mengatakan, seluruh kota dan kabupaten di NTB telah menggerakkan layanan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Ia menilai, hal tersebut merupakan sebuah kebanggaan yang dimiliki bersama.
“Sudah ada 60 layanan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di NTB. Provinsi NTB punya sepuluh kota serta kabupaten. Lalu, dari sepuluh daerah tersebut, telah menerapkan transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial,” ungkap Julmansyah ketika membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan – Teknologi Informasi dan Komunikasi, di hotel Aston, Rabu, 11 Mei 2022.
Selanjutnya, mengubah paradigma perpustakaan dari gudang buku menjadi perpustakaan yang dapat memberdayakan masyarakat dengan pendekatan teknologi informasi merupakan upaya penting. Oleh karena itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB mendukung penuh Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) yang saat ini tengah didorong menjadi pelopor gerakan literasi untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat.
“Kami berkomitmen untuk mendukung. Sebab, terdapat paradigma yang bergeser. Sebelumnya, perpustakaan hanyalah gudang dari collecting of knowledge, kini sudah berubah menjadi ruang transformation of knowledge,” ujar Julmansyah.
Terakhir, Julmansyah mengucapkan rasa terima kasih kepada Perpustakaan Nasional. Sebab, telah mempercayakan NTB sebagai lokasi diadakan Bimtek.
“Atas nama pemerintah provinsi NTB mengucapkan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional karena memperacayakan NTB sebagai lokasi untuk menyelenggarakan Bimtek yang diikuti oleh rekan-rekan dari provinsi Bali,” pungkas Julmansyah. (GSR)