Mataram (NTB Satu) – Dalam kurun waktu Maret 2021 hingga Maret 2022, sedikitnya ada tujuh capaian Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB. Tujuh catatan penting yang mempengaruhi iklim literasi NTB yang semakin membaik, sekaligus menjadi kilas balik setahun jabatan Julmansyah, M,Ap memimpin instansi tersebut.
“Tentu kita mesti bicara indikator yang terukur dan berdasarkan penilian obyektif bukan klaim. Maka ada beberapa argumentasi yang diberikan,” kata Julmansyah kepada ntbsatu.com belum lama ini.
Pertama, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang dirilis oleh Perpustakaan Nasional RI tahun 2021, NTB berada di urutan 10 dari 34 Provinsi.
“Sementara IPLM 2020, NTB berada di urutan 14 dari 34 provinsi,” sebutnya.
Kedua, indeks Penyelenggaraan Kearsipan yang merupakan hasil pengawasan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), 2021 Provinsi NTB masuk predikat Baik. Namun selama empat tahun terakhir 2017, 2018, 2019, 2020, predikat NTB kategori Kurang.
Ketiga, penilaian dari Komisi Informasi (KI) NTB, sebanyak 26 OPD informatif Dinas Pusda dan Arsip NTB satu diantaranya dari jumlah OPD Provinsi 43 OPD.
Keempat, selama 2021, telah diluncurkan 2 inovasi pelayanan publik dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov NTB, yakni Kafe Literasi Keliling dan NTBelib, perpustakaan digital. “Semuanya tanpa biaya dalam DPA 2021,” ungkapnya.
Kelima, usia gedung Perpustakaan NTB telah berusia 36 tahun. Kini Insya Allah di tahun 2022 akan dibangun Gedung Layanan Perpustakaan NTB, 3 Lantai di Jakamandala Jalan Pemuda Mataram.
Keenam, geliat literasi mulai terasa, baik di kalangan sekolah maupun di komunitas literasi NTB. Safari literasi Duta Baca Indonesia mampu menggugah para siswa sekolah dan komunitas literasi. “Keberadaan Bunda Literasi juga terbentuk sejak 2021, baik di Provinsi maupun kabupaten dan kota,” ujarnya, kemudian mengurai, tingkat Provinsi, Bunda Literasi adalah Niken Zulkieflimansyah, Dewi Novianty sebagai Bunda Literasi Kabupaten Sumbawa, Lilis Suryani AKJ sebagai Bunda Literasi Dompu, Hj. Dinda Damayanti Putri sebagai Bunda Literasi Kabupaten Bima dan Bunda Literasi Kota Bima. Para Bunda Literasi ini sebagai mitra kerja dinas maupun komunitas literasi NTB.
Ketujuh, angka kunjungan ke perpustakaan meningkat 2 kali lipat. Tahun 2020 angka kunjungan 12.308 meningkat di tahun 2021 menjadi 24.457 pengunjung ke Perpustakaan Daerah Provinsi NTB. Dimana sejak Julmansyah menjabat, jenis layanan perpustakaan NTB bertambah dari 3 menjadi 5 jenis layanan.
“Jenis layanan ini memberikan banyak variasi dan alternarif bagi pemustaka dalam mencari berbagai pustaka, sehingga menambah jumlah total kunjungan”, ujarnya.
Julmansyah sadar, masih banyak kekurangan selama satu tahun terakhir dan diyakini banyak pula tantangan yang menghadang di depan.
“Akan tetapi semangat kolaborasi selama 2021 telah terbentuk sebagai bekal di 2022 untuk #NTBGemilang,” pungkasnya. (HAK)