Daerah NTB

Grafik Kunjungan Pocadi Islamic Center Meningkat, IPLM NTB Membaik

Mataram (NTB Satu) – Grafik kunjungan setahun terakhir di Pojok Baca Digital (Pocadi) Islamic Center NTB mencapai 3.700 orang. Jumlah ini dinilai menggembirakan, pertanda kebutuhan akan literasi di Mataram semakin meningkat. Diharapkan, peningkatan terjadi tahun 2022 mendatang, berpengaruh semakin membaiknya indeks literasi Provinsi NTB.

Dalam sehari, jika dirata tatakan, ada 35 orang pengunjung yang mengakses layanan Pocadi Islamic Center NTB. Dari rata rata itu, total 3.700 kunjungan selama 2021.

Grafik peningkatan kunjungan Podcadi itu bagi Kepala Perpustakaan dan Arsip Provinsi NTB, Julmansyah, M.Ap cukup menggembirakan. Angka itu diharapkan terus bertambah di tahun 2022, mengingat fasilitas dan koleksi buku yang bisa diakses terus dilakukan upgrade.

“Layanan Pocadi juga kita tempatkan di ruang ruang public. Seperti di Islamic Center ini. Tujuannya untuk memudahkan akses masyarakat yang ingin melengkapi pengetahuan dan literaturnya.

Pocadi tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai working space, sebagaimana yang dilakukan mahasiswa mahasiswa di Kota Mataram, memanfaatkan fasilitas internet gratis dan ruangan yang nyaman untuk mengerjakan tugas tugas kuliah.  

Saat ini Pocadi sudah berkembang ke kabupaten dan kota di NTB, dengan kemasan masing masing dan ditempatkan di ruang ruang publik. Julmansyah berharap, konsep yang diterapkan di masing masing kabupaten dan kota mendorong arus pengunjung terus bertambah, sehingga indeks literasi daerah terus membaik.

Indeks Literasi Membaik

Tahun 2020,  Perpustakaan Nasional RI dalam mengukur Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat  pada 34 provinsi di Indonesia, posisi NTB berada pada urutan 14 dengan indeks 13,89. Sementara hasil IPLM 2021, NTB pada urutan ke 10 dengan indeks 17,66.

Meningkatnya kinerja Literasi masyarakat NTB naik dari urutan 14 menjadi peringkat 10 merupakan capaian bersama masyarakat NTB, beserta Bupati maupun walikota.

“Ini menunjukkan bahwa kerja-kerja kolaborasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov NTB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama berbagai pihak, di kab/kota maupun komunitas literasi menunjukan bahwa kerja-kerja literasi  on the track,” kata Julmansyah.

Ukuran yang menjadi pembentuk Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) ini, ada 12 unsur pembentuk angka indeks ini. Pembentuk angka indeks tersebut dari rasio ketersediaan perpustakaan umum, rasio ketersediaan perpustakaan sekolah, adalah jumlah perpustakaan sekolah, rasio jumlah koleksi perkapita, hingga pada persentase koleksi buku yang dipinjam,  termasuk juga rasio ketercukupan tenaga perpustakaan umum. (HAK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button