Jakarta (NTB Satu) – MotoGP Mandalika telah selesai diselenggarakan 18-20 Maret 2022. Tugas yang tak kalah penting seluruh stakeholders saat ini adalah mempersiapkan pasca eventnya.
Hal ini diingatkan kembali oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Heru Saptaji saat berada di Jakarta, Jumat 25 Maret 2022. Heru mengatakan, masyarakat NTB dan bangsa Indonesia bangga bahwa event balap motor paling bergengsi ini akhirnya terselenggara lagi setelah 25 tahun dilaksanakan di Sirkuit Sentul.
“Saya peribadi terharu, MotoGP terselenggara di Lombok, di Indonesia. Lagu Indonesia Raya berkumandang dan disaksikan sekian juta mata di dunia. Ini event sangat bergengsi dan dampak ekonominya sangat besar,” ujar Heru.
Saat ini Bank Indonesia tengah melakukan asesmen berapa perputaran uang selama gelaran MotoGP. Berapa dampaknya terhadap UMKM dan usaha – usaha terkait lainnya.
“Pekan ini sudah selesai asesmen dan bisa diketahui dampak MotoGP,” jelas Heru.
Ia melihat dari perspektif yang berbeda soal banyaknya kendaraan yang berlalu lalang. Bahkan terjadi kemacetan di hari puncak balap. Heru mengatakan, hal itu menggambarkan betapa dampak ekonominya sangat besar.
“Macet itu saya melihatnya sebagai pergerakan ekonomic growth (pertumbuhan ekonomi ),” imbuhnya.
Pasca MotoGP, ada sejumlah event besar akan diselenggarakan di NTB di Pertamina Mandalika International Street Circuit. Ada juga gelaran internasional MXGP di Sumbawa pada pertengahan tahun ini.
Heru mengajak semua pihak untuk meningkatkan kualitas seluruh aspek. Terutama yang berkaitan dengan UMKM.
“Kualitas produk tingkatkan, SDM kita juga terus ditingkatkan. Sehingga benar-benar produk dan SDM kita siap menyambut event internasional. Jangan semua produk UMKM malah dari luar. Bagaimana supaya perputaran uang itu ada di lokal,” imbuhnya.
Heru juga memberikan pemikiran tentang UMKM UMKM di sejumlah titik yang disiapkan tidak banyak mendapatkan manfaat ekonomi. Karena lokasi bazar UMKM yang jarang dikunjungi penonton MotoGP.
Menurut Heru, event MotoGP juga menjadi pembelajaran, bagaimana pada event-event selanjutnya, agar titik stand UMKM dibuat berdekatan dengan hotel. Atau stand UMKM bisa dibuat di dalam kawasan hotel.
“Harusnya kawinkan hotel dengan UMKM. Buat stand UMKM di dalam hotel. Jangan melulu soal bisnislah hitungannya dengan UMKM. Bagaimana caranya sama sama mendapatkan manfaat. Pemerintahlah yang mengolaborasikan hotel dengan UMKM,” kata Heru.
Saat MotoGP, nyaris seluruh hotel di Pulau Lombok penuh. Namun disayangkan, jika di sejumlah titik bazar UMKM tidak banyak dikunjungi UMKM.
“Untuk itu pikirkan semuanya dari sekarang. Persiapkan dan event-event selanjutnya harus memberi manfaat ekonomi yang jauh lebih besar,” demikian Heru. (ABG)