Mataram (NTB Satu) – Untuk mengajak agar masyarakat bersosial media dengan bijak, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB menggelar acara Bincang Literasi Digital di Aula SMAN 1 Mataram, Selasa, 22 Maret 2022.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Percepatan Program Transformasi Digital Nasional Melalui SDM Berwawasan Digital pada Dunia Pendidikan”.
Adapun narasumber pada acara ini yaitu Kepala Diskominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah NTB, Julmansyah dan Direktur Reskrimsus (Dirreskrimsus) Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana.
Sedangkan peserta atau audiens merupakan perwakilan guru dari SMA/MA/SMK/SLB masing-masing di seluruh wilayah NTB.
Acara ini diselanggarakan secara hybrid, di mana sekolah yang berada di Kota Mataram hadir secara offline atau tatap muka. Semantara audiens di luar Kota Mataram terlibat secara online menggunakan zoom meeting.
Terkait itu, Najamudin menyampaikan bahwa kegiatan Bincang Literasi Digital bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar bisa memanfaatkan teknologi informasi dengan sebaik-baiknya.
“Ini adalah kegiatan awal, dengan lebih banyak literasi digital yang kita lakukan. Agar generasi bisa kita selamatkan dari bersosmed yang keliru dan salah,” ujarnya.
Menurutnya, situasi saat ini begitu mengkhwatirkan, lantaran banyak cuitan di berbagai kanal sosial media yang terjerat UU ITE. “Kita jangan sampai terjebak dan anak-anak kita terjerat pasal UU ITE karena status di Facebook, Whats App, dan lainnya,” katanya.
Mengenai hal itu, lanjut Najamuddin, pihaknya sudah menyediakan berbagai bentuk pelayanan untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam hal bersosmed secara cerdas.
“Kita sedang atasi sinyal lemah dan blank spot, seluruh regulasi berbasis elektronik sudah disiapkan, portal NTB Satu Data hadir sebagai pusat data tentang NTB,” ujarnya.
“Selain itu, kita sering melakukan seminar dan bimbingan teknis untuk mengupgrade kapasitas. Kemudian mengembangkan sistem elektronik seprti Kampung Digital dan aplikasi NTB Care agar masyarakat bisa lebih mudah menyampaikan aspirasinya,” tambah Najamudin.
Sementara itu, Ekawana selaku pembicara kedua mengatakan, sekarang dengan adanya teknologi, aksi kejahatan pun ikut berkembang.
Menurut catatannya, kejahatan ITE mencapai 8 kasus dalam sehari. “Paling bayak laporan tentang kejahatan ITE ini. Sehari bisa 8 kasus bahkan 12 kasus,” tuturnya.
Kemudian Ekawana mengungkapkan berbagai kejahatan di dunia maya atau cyber crime. Sebagai contoh, kasus penipuan online, hate speech atau ujaran kebencian, hoaks, pencurian data, dan judi online.
“Kita sering terjebak dan tak berhati-hati saat mengoperasikan smart phone kita, sehingga kita sendiri yang rugi pada akhirnya,” pungkas mantan Kapolres Bima Kabupaten ini.
Sementara itu, Julamnsyah selaku pembicara ketiga mengutarakan sejumlah upaya yang sedang dikerjakan oleh pihaknya guna meningkatkan kualitas literasi masyarakat NTB.
Dikatakannya, ada 5 program yang sudah beroperasi untuk menaikkan taraf literasi NTB. Diantaranya, layanan umum perpustakaan secara fisik, Pojok Baca Digital, I Deposit, Kafe Literasi Keliling, dan NTB Elektronic Library (NTB eLib).
“Kami berharap dengan beragam instrumen ini bisa membangun semangat literasi warga NTB secara menyeluruh,” imbuhnya. (DAA)