Mataram (NTBSatu) – Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) memberikan pendampingan kewirausahaan kepada lebih dari 60 mahasiswanya, melalui Workshop Pendampingan Kewirausahaan Mahasiswa Ummat 2024.
Kegiatan pendampingan tersebut bertujuan untuk membekali dan mempersiapkan mahasiswa Ummat menjadi calon pengusaha sukses ke depannya.
“Kegiatan ini adalah kegiatan pendampingan yang berorientasi menanamkan kepercayaan diri kepada mahasiswa. Karena sebenarnya para mahasiswa memiliki basis usaha yang bisa dijual, tidak hanya produk tetapi juga keterampilan atau jasa,” ungkap Wakil Rektor III Ummat, Dr. Erwin, M.Pd., mewakili Rektor Ummat membuka kegiatan, Rabu, 6 Maret 2024.
Dengan adanya kepercayaan diri untuk menunjukkan talenta di bidang kewirausahaan sejak mahasiswa, lanjutnya, maka PNS yang selama ini dianggap sebagai satu-satunya mata pencaharian setelah lulus kuliah akan berubah.
“Padahal kalau dihitung-hitung, keuntungan yang didapat melalui berwirausaha bisa lebih tinggi dari gaji PNS. Lalu, tidak hanya menguntungkan pribadi saja, tetapi akan membuka lapangan kerja bagi orang lain,” ujar Erwin.
Erwin juga menjelaskan, bahwa pemerintah sangat mendorong mahasiswa menjadi seorang pengusaha setelah lulus kuliah. Salah satunya, dengan memberikan fasilitas untuk mulai berwirausaha melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).
“Oleh karena itu mahasiswa yang punya basis usaha, secara langsung atau online bisa melakukan pengembangan dan inovasi,” jelasnya.
Sementera di Ummat, kata Erwin, akan mengembangkan inkubasi wirausaha. Inkubasi ini akan memberikan modal kepada kelompok mahasiswa yang mengikuti workshop.
“Kami juga berharap luaran kegiatan ini, ada kelompok mahasiswa ikut P2MW. Sehingga ke depan Ummat tidak hanya dilihat sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pembentuk wirausaha,” harapnya.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
Dalam workshop ini, Ummat menghadirkan tiga narasumber, yaitu Founder Basreng SiPNgemil yang merupakan alumni penggerak usaha, Sigit Aldino; Analis Bagian Pengawasan Perilaku PUJK, EPK, dan LMS OJK NTB, Muhammad Abdul Manan; serta Akademisi Ummat yang juga pelaku usaha, Sulhan Hadi, S.E., M.M.
Narasumber pertama, Muhammad Abdul Manan memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai bagaimana cara mengakses permodalan bank yang aman ketika memulai usaha.
“Sebaiknya usahanya dijalankan sejak mahasiswa karena ketika mengajukan akses permodalan ke bank, pihak bank akan memilih memberikan modal kepada usaha yang sudah berjalan. Lakukan juga pemisahan rekening, rekening bisnis (modal) dan rekening rumah tangga. Gunakan juga produk dari industri keuangan yang formal, jangan sampai terjebak investasi ilegal terutama pinjaman online (Pinjol),” sarannya.
Narasumber kedua, Sulhan Hadi dalam materinya menyampaikan bahwa ide bisnis bisa datang dari sebuah masalah.
“Sehingga ketika ada teman curhat tentang masalahnya, bisa saja itu menjadi sebuah peluang untuk memulai usaha. Seperti, saya mendapat curhat kalau teman-teman mahasiswa butuh tempat untuk mengerjakan tugas yang nyaman sambil minum kopi, akhirnya buka kafe di depan Fisipol Ummat dan alhamdulillah rame,” ujarnya.
Narasumber ketiga, Sigit Aldino dalam materinya menceritakan perjalanannya membangun usaha SiPNgemil yang dimulai waktu mahasiswa. Ia memberikan tips agar usaha yang sedang atau akan dijalankan oleh mahasiswa nantinya bisa bertahan.
“Untuk usaha yang berupa produk, kita harus punya ciri khas sendiri dan disukai customer. Karena kalau tidak, produk yang kita jual akan kalah saing dengan produk serupa lainnya,” tuturnya. (JEF/*)