Mataram (NTBSatu) – Seluruh pelajar Indonesia yang sedang berada di Jepang, khususnya di Prefektur Ishikawa, Toyama dan Niigata dipastikan dalam kondisi aman.
Hal ini diungkapkan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang, Fadlyansyah Farid, Rabu, 3 Januari 2024, pasca peristiwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 pada hari Senin waktu setempat.
Gempa tersebut juga turut memicu gelombang tsunami di sejumlah wilayah pantai Jepang.
“Alhamdulillah tema-teman dalam kondisi aman semua, mereka juga sudah kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya kepada NTBSatu siang ini.
Sebelumnya, para pelajar Indonesia yang berada di Prefektur Ishikawa dan sekitarnya, kata Fadlyansyah, telah mengungsi ke shelter atau unit-unit pengungsian terdekat.
Berita Terkini:
- Dewan Sayangkan Silang Informasi Pansel Bank NTB Syariah
- Interpelasi DAK 2024: Jalan Terjal Fraksi Pengusul, Tanda Tanya Publik untuk Kubu Penolak
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
“Saat kejadian hari Senin kemarin, mereka diwajibkan untuk mengungsi ke shelter yang biasanya adalah sekolah-sekolah yang berada di pemukiman terdekat. Sekolah tersebut memang sudah disiapkan untuk menjadi penampungan bila ada bencana,” jelas mahasiswa doktoral Kedokteran di Hiroshima University ini.
Untuk situasi saat ini, lanjut Fadlyansah, sudah mulai berangsur normal. Bahkan. transportasi publik sudah kembali beroperasi.
“Hingga pagi ini situasi sudah mulai normal. Tetapi beberapa kali masih terjadi gempa susulan dan dari pemerintah Jepang tetap mengimbau agar selalu waspada,” tambahnya.
Adapun total jumlah pelajar Indonesia yang berada di Jepang per Juni 2023, mulai dari jenjang SMA hingga Post-doc sebanyak 7.231 orang. Terdapat 233 orang di antaranya berada di Prefektur Ishikawa, Toyama, dan Niigata.
Sementara, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui sistem lapor diri KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa.
Pihak kementerian pun saat ini sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak gempa dan tsunami.
“KBRI dan KJRI tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia,” kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kemlu RI, Judha Nugraha, Selasa, 2 Januari 2023. (JEF)