Mataram (NTB Satu) — Dari arena Muktamar pertama NWDI di Pancor, Lombok Timur, Ahad 30 Januari 2022, ada empat hal poin disampaikan Ketua Umum PB NWDI, TGB HM Zainul Majdi.
TGH M Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan empat poin yang diwariskan pendiri NWDI.
“Muktamar yang pertama ini, untuk mengingat hal-hal yang diwariskan Maulanasyaikh (TGH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid) muassis NWDI,” katanya membuka sambutan.
Di dalam kitab suci Alquran, Allah perintahkan untuk beribadah. Maka berkhidmat di NWDI diniatkan ibadah dan karena Allah.
“Ada empat hal yang Sidi (guru) Syaikh sampaikan supaya amal ini bernilai ibadah,” terang TGB.
Pertama, niat harus baik. Karena Allah. Hadis innamal akmalu binniyat, selalu disampaikan dalam setiap majelis.
“Luruskan hati kita dari awal. Karena awalmu adalah akhirmu,” ucap Doktor Ahli Tafsir Alquran ini.
Kedua, proses harus baik. Sejak awal 1937 ketika membangun sekolah pertama menggunakan proses terbaik.
Ketiga, semua dilibatkan. Seluruh kearifan yang tumbuh di masyarakat digunakan.
“Kearifan agama dipakai, kearifan budaya dipakai. Ketindihan memproses NWDI menjadi contoh,” ucapnya.
Keempat, substansinya harus baik, isinya harus baik dan harus dilakukan dengan kepahaman dan pengetahuan.
“Bila tanpa kepahaman maka ujungnya tak akan baik,” tambahnya.
NWDI itu, sambung TGB, ketika membangun di awal itu ukhuwah menjadi ciri penanda.
NWDI adalah satu dari perjuangan umat di Indonesia. Diantara yang juga dicontohkan oleh pendiri NWDI datang mengunjungi dan bersilaturahim.
“Membangun ukhuwah wathaniyah, ukhuwah nadliyah, dan ukhuwah Islamiyah,” kata TGB lagi.
Terakhir, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia ini menyampaikan, NWDI adalah wadah perjuangan menjaga dan memegang teguh amanah. Tercermin pada amanah di kata wathan.
“Menjaga tanah air bukan hanya kewajiban organisasi dan kewajiban kebangsaan. Tapi juga kewajiban keagamaan, hukumnya fardhu ain, itu yang disampaikan oleh Maulanasyikah,” tutupnya. (HAK)