Mataram (NTB Satu) – Dinas Pariwisata Provinsi NTB mengaku memiliki sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) guna meningkatkan mutu objek wisata religi atau religious tourism. Objeknya, sejumlah makam para leluhur di Pulau Lombok yang disakralkan dan banyak didatangi oleh peziarah serta pengunjung.
Terlepas dari situasi yang memanas saat ini dipicu dugaan penistaan oleh Ustadz MQ, makam makam leluhur di Lombok punya segudang potensi jadi objek wisata tanpa mengurangi nilai sakralitasnya.
Sekretaris Dinas Pariwasata NTB, Lalu Hasbulwadi menyampaikan bahwa, untuk membangun kekuatan destinasi religi, khususnya keberadaan makam leluhur di Lombok harus dibenahi beberapa komponen di dalamnya.
Di antaranya, pembenahan aksesabilitas, pembenahan atraksi pariwisata, dan pembenahan sistem kolaborasi dalam rangka mewujudkan destinasi religi yang berkualitas.
“Untuk meningkatkan kualitas destinasi religi, harus dibenahi beberapa komponen, yaitu pembenahan aksesabilitas, atraksi, dan membangun sinergi semua pihak,” katanya.
Pihaknya akan mengidentifikasi potensi sebuah makam untuk dijadikan destinasi yang menarik. Sebab, makam-makam di Lombok sudah banyak terkenal di mata wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.
Lebih spesifik disampaikan, terkait sejumlah langkah dan PR ke depan yang harus dikerjakan untuk perbaikan wisata makam-makam leluhur di Lombok, yaitu sebagai berikut :
1. Penataan lapak ekonomi kreatif di makam-makam yang menjadi objek wisata religi di Lombok harus dibuat lebih tertata dan terukur. Hal tersebut dapat membantu kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.
2. Pengadaan story teller atau guide profesional yang dapat memberikan edukasi ke para pengunjung. Adanya guide tersebut agar informasi mengenai makam tidak dipahami sepotong-potong oleh para wisatawan dan peziarah ketika melakukan kunjungan.
3. Pembenahan di sekitar kawasan di sekitar makam, perlu diberikan rambu-rambu, atau papan-papan informasi yang mendeskripsikan terkait makam para leluhur tersebut. Hal itu sebagai alternatif jika story teller belum bisa direkrut.
4. Dihadirkan produk-produk kreatif dari UKM setempat sesuai tema destinasi wisata religi. Misalnya, oleh-oleh berupa tasbih, peci, Al-Qur’an, dan lain-lain
5. Sarana dan prasarana juga mesti difasilitasi di lokasi makam, seperti akses ibadah yaitu Mushola dan toilet agar wisatawan bisa berlama-lama.
Menurut Hasbulwadi, pihaknya terus melakukan fungsi koordinasi lintas dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi maupun kabupaten/kota untuk menjadikan makam sebagai ikon wisata NTB yang lain.
Ia juga berharap agar seluruh pihak dapat menyadari betapa pentingnya menjaga soliditas dan sinergitas untuk memajukan pariwisata di daerah.
“Kami tetap melakukan fungsi koordinasi dengan seluruh pihak untuk membenahi wisata religi makam-makam itu. Kami harap semua pihak dapat memajukan pariwisata daerah,” jelas Sekdispar NTB.
Diberitakan, beberapa makam yang dianggap keramat yang sering dikunjungi para peziarah, yaitu makam Wali Nyatoq di Pujut, Lombok Tengah, Makam Batu Layar di Lombok Barat, Makam Selaparang Lombok Timur, Makam Loang Baloq di Kota Mataram, dan makam Keramat Cemara di Lombok Barat. (DAA)