Hukrim

2 Calo PMI Tragedi Kapal Tenggelam Ditangkap, Pintu Masuk Buru Jaringan di Lombok

Mataram (NTB Satu) – Tragedi tenggalam Kapal Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Perairan Malaysia beberapa waktu lalu. Polri menetapkan dua tersangka selaku perekrut PMI ilegal tersebut.

Di sisi lain, BP2MI Provinsi NTB bekerjasama dengan Polda NTB mengungkap jaringan yang ada di Pulau Lombok.

Dikutip dari Voice Indonesia, Polri telah mengamankan dua orang yang diduga sebagai pelaku perekrut TKI tersebut.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Bareskrim Polri menyampaikan, kedua pelaku melanggar Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Pelaku yang telah ditetapkan tersangka itu berinisial JI, warga Kelurahan Batu Besar, Batam.

Menurut Ramadhan, JI telah merekrut lima PMI. Sebanyak empat dari lima orang itu meninggal dalam insiden kapal tenggelam

Kedua, tersangka AS, warga Kelurahan Sumber Kejayan, Kecamatan Mayang. AS merekrut empat PMI berinisial M, NIS, Kak, dan F. NIS dan F tewas dalam insiden kapal tenggelam tersebut.

“Jadi, sampai saat ini ada dua tersangka yang diamankan oleh penyidik dan saat ini masih pendalaman, masih proses untuk menindaklanjuti sampai sejauh mana perekrutan secara ilegal bekerja di Indonesia yang dipekerjakan secara ilegal ke luar negeri,” ungkap Ramadhan di Jakarta Selatan, Senin 27 Desember 2021.

Sementara BP2MI Provinsi NTB terus melacak jaringan perekrut dan yang memberangkatkan dari Pulau Lombok. Bekerjasama dengan Polda NTB, instansi ini mengidentifikasi para pelaku melalui informasi dari para korban.

Informasi penangkapan dua tersangka oleh Bareskrim Polri itu bahkan jadi pintu masuk mengusut pelaku lainnya di Lombok. “Ya bisa (pintu masuk), disamping itu kita di daerah bersama Polda juga bergerak,” kata Kepala BP2MI Provinsi NTB, Abri Danar Prabawa.

Peristiwa kapal tenggelam itu terjadi pada Rabu, 15 Desember 2021. Saat tenggelam, kapal itu berada pada posisi sekitar 0,3 NM sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor.

Total ada 60 imigran dari Indonesia yang diangkut oleh kapal tersebut. Tujuh diantara korban meninggal berasal dari Lombok Timur dan Lombok Tengah. (HAK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button