Mataram (NTBSatu) – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemenlu), Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang.
Ia memastikan semuanya baik-baik saja. Informasi ini menyikapi dampak gempa berkekuatan magnitudo 7,5 yang berpusat timur laut Anamizu di Prefektur Ishikawa Jepang, Senin 1 Desember 2024 kemarin.
Lalu Iqbal sekaligus menginformasikan, bahwa warga dari NTB dalam kondisi aman. Tidak ada yang terkena dampak.
“Alhamdulillah, selamat semua warga Indonesia dan khususnya warga NTB,” katanya.
“Di Jepang dan Korea banyak warga NTB bekerja di sektor berkeahlian, jadi kita menaruh perhatian khusus,” sambungnya.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
Iqbal melanjutkan, jumlah korban jiwa akibat gempa besar di Ishikawa mencapai 48 orang. Sedangkan korban luka tersebar di Kota Prefektur Ishikawa, Niigata, Fukui, Toyama, dan Gifu.
Berdasarkan data KBRI Tokyo ada 1.315 WNI di Prefektur Ishikawa terdampak guncangan gempa. Di antaranya ada warga NTB.
“Jadi setelah ada koordinasi ada sekitar 30 bangunan di Ishikawa dilaporkan roboh,” terangnya.
Lalu Iqbal mengatakan, KBRI Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk melakukan pendataan para korban meninggal dunia.
“Dari hasil koordinasi tersebut. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI, termasuk warga NTB, yang menjadi korban meninggal akibat gempa di Jepang,” ujarnya.
Menurutnya dari hasil komunikasi dengan simpul-simpul WNI di sekitar lokasi gempa, terdapat sekitar 105 WNI yang saat ini berada di shelter-shelter yang disediakan otoritas setempat. Semuanya membutuhkan bantuan logistik.
“Mereka tersebar di tiga lokasi yaitu di Ogi, Suzu dan Sakai,” sebutnya.
Pria kelahiran Praya Lombok Tengah ini menjelaskan, saat ini KBRI Tokyo sudah mulai mendistribusikan bantuan logistik bagi WNI terdampak gempa yang meminta bantuan.
Meski demikian, otoritas setempat telah mencabut peringatan tsunami para WNI yang berada di lokasi waspada kemungkinan gempa susulan dalam sepekan ke depan.
“Jadi WNI kita hanya sebagian kecil yang mungkin dekat pantai yang harus diungsikan sementara,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Gempa besar mengguncang Jepang di awal tahun 2024. Bencana tersebut juga memicu gelombang tsunami.
Gempa dengan magnitudo (M) 7,5 itu terjadi sekitar pukul 16.10 waktu setempat. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Lokasinya terletak berada di 42 kilometer timur laut Anamizu di Prefektur Ishikawa. (HAK*)