Mataram (NTB Satu) – Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah optimis event The Mandalika Ultra T100 yang akan digelar di awal Bulan Desember mendatang akan membangkitkan gairah disektor pariwisata NTB.
“Karena event ini akan mendatangkan pelari dari berbagai daerah hingga mancanegara,”kata Bang Zul, sapaan akrabnya saat menerima panitia The Mandalika Ultra T100, Selasa 9 November 2021.
Selain itu lanjut Bang Zul, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika telah menjelma menjadi magnet wisatawan dunia, terlebih NTB kini memiliki ” Street Sirkuit” yang akan menggelar MotoGP di tahun 2022.
“Kita ini daerah wisata, harus membuat banyak hiburan baik untuk pengunjung lebih-lebih masyarakat kita,” ujar alumni UI ini sembari meyakinkan bahwa lomba lari ini akan akan sukses diselenggarakan.
Terakhir, Gubernur juga berpesan bahwa pelaksanaan event-event tetap harus memperhatikan kearifan lokal dan budaya masyarakat setempat.
“Karena olahraga lari ultra ini melalui pantai dan medan yang berat juga. Perhatikan soal religius daerah, agar bisa tetap baik dan terjaga,” ujar Pria kelahiran Sumbawa tersebut.
Didampingin Kadis Pariwisata NTB, Yusron Hadi juga menyambut baik serta siap mendukung penuh rencana event The mandalika Ultra T100.
“Event Sport Tourism ini akan menjadi salah satu ajang pemanasan akhir tahun 2021, menyambut balapan MotoGP awal tahun 2022 juga,” kata Kadispar.
Lomba lari The Mandalika Ultra T100 juga akan diselenggaralan di tahun 2022. Jadi event-event di NTB terus berlangsung tanpa putus.
Sementara itu, Founder The Mandalika 100, Hendra Wijaya menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur NTB.
Hendra mengaku bahwa telah melaksanakan kegiatan sama sejak tahun 2013 di NTB. Salahsatunya Rinjani Ultra T100.
“Tahun ini, kami akan gelar lombak lari The mandalika Ultra T100,” katanya.
Dijelaskannya, lomba ini akan diikuti oleh pelari dalam negeri hingga luar negeri. Bahkan sudah ada pelari yang mendaftarkan diri ketika dibuka secara online.
Ditambahkannta, bahwa rute lomba starnya dari Sekotong, melewati 13 pantai yang belum pernah dikunjungi banyak orang, tebing, gunung hingga finisnya di Mandalika.
Kelas yang dipertandingkan ada 5 Km, 24, Km dan 114 Km. Titik kilometernya akan ditandai dengan pal jarak, dan beberapa tempat melalui rumah makan, restoran, masjid dan tempat istirahat lainnya.
“Kami bukan hanya menggelar sebuah lomba, namun disampung mendatangkan pengunjung wisata namun menggerakan sektor ekonomi masyarakat,”tutup pria kelahiran Bogor ini. (HAK)