BENCANA beruntun gempa bumi 2018 dan pandemi Covid-19 berdampak besar bagi sosial ekonomi masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Karena itu hasil penelitian “Dampak sosial dan ekonomi pandemi Covid-19 di daerah pasca bencana” yang dilakukan oleh Smeru Research Institue bekerjasama dengan Unicef dan UNDP sangat diperlukan untuk memformulasikan kebijakan dan strategi penanggulannya.
Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, saat memberi sambutan dalam Webinar hasil penelitian tersebut, Kamis, 25 Februari 2020.
“Informasi yang dihasilkan dari survey ini sangat berharga dalam upaya kami memformulasikan strategi dan program yang relevan sehingga betul betul mampu menyentuh akar masalah. Kami akan gunakan hasil survei ini dengan maksimal untuk bersinergi dengan Unicef dan UNDP,” jelas Bang Zul, sapaan akrab Gubernur.
Senada dengan Gubernur, Sophie Kemkhadze Deputy Residence Representative UNDP dan Fernando Carrera Chief of Sosial Policy Unicef Indonesia berharap agar hasil riset yang telah dilakukan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Sophie Kemkhadze menyebutkan bencana beruntun yang dialami baik oleh Provinsi NTB dan Sulawesi Barat pasti tidak mudah, namun dengan data yang tepat penanganannya dapat sesuai sasaran.
” Semoga penelitian ini dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi dampak bencana dan pandemi yang dihadapi,” jelas Sophie.
Kepala Bappeda NTB, Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M.Si pada kesempatan yang sama menuturkan, di bawah pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Provinsi NTB menjadi daerah yang baik dalam menanggulangi dampak bencana beruntun yang dialami. Jumlah kemiskinan NTB bahkan di atas rata-rata nasional.
“Dengan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru 2019 – 2023 ini melakukan terobosan-terobosan kepada reformasi birokrasi kita trutama pada sektor perekonomian kita yang penekanannya pada industriliasasi melalui IKM dan UKMnya,” tandasnya. (r/Diskominfotik NTB)