Daerah NTB

Terbukti! Pesantren Sukses Budidayakan Lele dengan Bioflok

Lombok Timur (NTB Satu) – Wakil Gubernur (Wagub) NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, menghadiri panen perdana budidaya ikan lele dengan pola Bioflok di Ponpes Darul Abidin NW Gerisak, Sabtu, 21 Februari 2020. Wagub NTB berharap apa yang sudah dilakukan Ponpes Darul Abidin ini bisa ditularkan ke Pondok Pesantren lainnya di NTB.

Tidak itu saja, masyarakat lainnya bisa mengadopsi kemandirian pangan menuju ketahanan pangan masyarakat berbasis atau dimulai dari lembaga pendidikan pesantren.

IKLAN

Wagub mengaku tidak terlalu khawatir meski bencana seberat apappun termasuk saat bangsa ini tengah dilanda Covid-19 tidak akan merasa panik akan kebutuhan pangan, karena ketersediaan pangan sudah tercukupi melalui pengembangan budidaya perikanan darat ataupun pengembangan komoditi pertanian dan perkebunan lainnya.

“Di tengah Covid-19 ini bangsa-bangsa lain banyak yang terpuruk akibat ketahanan pangannya terganggu. Namun kita termasuk di NTB ini masih bisa kita eksis karena adanya pertanian, perikanan, perkebunan ataupun hasil laut. Dan secara swadaya dan kebersamaan masyarakat kita bisa mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan keluarga dan masyarakat. Dan tentunya secara bertahap kita bisa meningkagtkan ekonomi pesantren kita dari waktu ke waktu,” jelas Ummi Rohmi, panggilan Wagub NTB ini.

Wagub yang dikenal sebagai salah satu perempuan inspiratif di Indonesia ini menegaskan, pemerintah hanya bisa mendukung dan memfasilitasi ekonomi masyarakat. Terkait hasil hasil lebih tergantung kepada masyarakat itu sendiri dalam mengelola dan mengembangkan usahanya. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah diupayakan untuk bisa berkembang dengan hasil yang lebih meningkat pula.

Wagub yang juga besar di lingkungan Pesantren ini juga mengingatkan agar bantuan pemerintah itu jangan sampai tidak berbekas atau hilang begitu saja. Bantuan yang diberikan pemerintah haruslah dijaga dengan sebaik-baiknya untuk dikembangkan.

IKLAN

“Di Ponpes sejatinya mengajarkan kita untuk bekerja keras dan memilki kemandirian. Semangat belajar dan tak pernah puas atas suatu keberhasilan menjadi pemicu untuk terus bersemangat menuai keberhasilan-keberhasilan berikutnya. Para pengurus dan para santri harus terus belajar dan menimba ilmu tanpa henti. Teori itu penting, namun haruslah diimbangi dengan aplikasinya di lapangan melalui praktik-praktik yang terus-menerus sehingga akan menempa karakter santri menjadi santri yang kuat, mandiri dan siap terjun ke masyarakat dengan bekal keilmuan dan kewirausahaan yang sudah diperoleh selama di pesantren,” kata Wagub.

Wagub juga mengingatkan agar seluruh pengurus dan santri di Ponpes Darul Abidin NW Gerisak ini tetap memelihara kesehatan di tengah Covid-19 ini. Wagub meminta agar tetap disiplin terhadap protokol kesehatan dan tidak perlu khawatir untuk menerima vaksin pada saatnya nanti.

“Karena dengan kesehatan yang terjaga semua aktivitas bisa berjalan dengan lancar dan apapun usaha kita akan bisa lebih produktif,” pungkas Wagub.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB Ir. H. Yusron Hadi, M.Si menjelaskan bantuan bagi pembudidaya ikan lele ataupun ikan lainnya dengan pola Bioflok berasal dari Balai Budidaya Perikanan Lombok dan Pemprov NTB tetap melakukan pendampingan dan mendorong para pembudidaya baik yang ada di pesantren maupun masyarakat lainnya bisa mengembangakan budidaya ikan dengan pola Bioflok ini.

“Pola seperti ini dilakukan agar masyarakat juga bisa meningkatkan nilai tambah bagi prekonomiannya. Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Kelauta dan Perikanan akan terus memperbanyak pola budidaya perikanan seperti ini di selururuh NTB,” demikian mantan Karo Organisasi Setdaprov NTB ini. (r/DiskominfotikNTB)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button