Mataram (NTB Satu) – Sudah menjadi rahasia umum bahwa kontestasi demokrasi di semua level, baik di eksekutif maupun di legislatif tidak lepas dengan isitilah politik uang.
Bahkan menjadi atensi serius dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menjadikan politik uang salah satu indikator kerawanan pemilu, selain Politisasi SARA, Netralitas ASN, dan Kampanye hitam.
Untuk menghindari adanya perilaku jual beli suara atau menjadikan suara pemilih sebagai “komoditas” oleh elite politik, serta bacaleg maka diperlukan adanya upaya yang lebih konservatif.
Lihat juga:
- SPMB SMK NTB 2025: Syarat, Jalur Seleksi, dan Jadwal Pendaftaran
- Harta Kekayaan Deretan Artis di Kabinet Merah Putih, Raffi Ahmad Tembus Rp1 Triliun
- From Waste to Best: Tangkal Sampah dengan Bangun Trash Barrier di Sungai Pergasingan
- Molor, PT AMNT Belum Transfer Dana Bagi Hasil ke Pemprov NTB
- Harga Pangan Usai Iduladha di Mataram Stabil, Tomat hingga Daging Turun
- Menakar Peluang Emil Audero Jadi Kiper Utama Timnas Indonesia saat Lawan Jepang