Mataram (NTBSatu) – Perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, yakni Meta mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya. Jumlah karyawan yang terancam kena PHK, sebanyak 3.600 orang berkinerja rendah.
Langkah ini disebut bagian strategi perusahaan, untuk meningkatkan standar kinerja dan memastikan produktivitas tim yang lebih tinggi.
Dalam memo internal, CEO Meta, Mark Zuckerberg menjelaskan, keputusan ini bertujuan mempercepat pengelolaan kinerja.
“Kami meningkatkan standar manajemen kinerja dan mempercepat proses pemutusan hubungan kerja bagi karyawan dengan kinerja rendah,” tulisnya, yang NTBSatu kutip dari The Times of India, Kamis, 16 Januari 2025.
PHK yang akan Meta lakukan ini, mencakup sekitar 5 persen dari total sekitar 72.400 karyawan per September 2024. Proses pemberitahuan kepada karyawan yang kena PHK di Amerika Serikat, pada 10 Februari 2025. Sementara, karyawan internasional pada waktu berbeda sesuai wilayah masing-masing.
Zuckerberg menambahkan, pihaknya biasanya memberhentikan karyawan yang tidak memenuhi ekspektasi sepanjang tahun.
“Namun, kali ini kami akan melakukan pengurangan yang lebih ekstensif berdasarkan kinerja selama siklus ini,” lanjutnya.
Meski begitu, beberapa karyawan yang sebelumnya berkinerja rendah masih dapat perusahaan pertahankan jika melihat potensi kontribusi mereka di masa depan.
Meta berjanji akan memberikan pesangon yang layak kepada karyawan terdampak. Selain itu, perusahaan berencana menggantikan posisi kosong dengan merekrut tenaga kerja baru pada akhir tahun ini.
Dalam wawancara baru-baru ini, Zuckerberg juga mengungkapkan bahwa Meta tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan untuk menggantikan beberapa peran manusia. Terutama di bidang teknik perangkat lunak.
Teknologi AI ini diproyeksikan mampu menangani tugas pemrograman kompleks, yang saat ini dilakukan oleh insinyur tingkat menengah pada tahun 2025.
Langkah drastis ini menandakan transformasi besar dalam strategi Meta untuk memastikan efisiensi, produktivitas, dan daya saing perusahaan di era digital yang terus berkembang pesat. (*)