Mataram (NTB Satu) – Korps HMI Wati Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (Kohati PB HMI) bersama Kementrian Kominfo RI, KPI Pusat, dan KPID NTB menggelar Dialog Nasional Milenial Penggerak Literasi, Senin, 28 Maret 2022 di Aula Taman Budaya Provinsi NTB.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa, Literasi Media dan Pembangunan Demokrasi Indonesia”.
Ketua Umum Kohati PB HMI, Umiroh Fauziah dalam sambutannya menyampaikan, Indonesia berada di urutan keempat tertinggi dunia sebagai pengguna internet, sementara literasi Indonesia dalam kondisi mengkhawatirkan yaitu di urutan ke 62 dari 70 negara.
“Hampir 8 jam per hari kita menggunakan internet, tetapi kita belum bisa menyaring mana yang positif dan mana yang negatif,” katanya.
Dikatakannya, perkembangan dunia digital di media sosial sangat mempengaruhi pertumbuhan mental dan paradigma masyarakat Indonesia.
“Oleh karena itu, kita harus menggiatkan literasi media di seluruh media sosial yang kita punya,” ucapnya.
Sementara, Ketua KPI Pusat, Agung Suprio berharap masyarakat Indonesia dapat memilih konten yang berkualitas di era digital sehingga dapat mendukung gerakan literasi media.
“Saya berharap program dan acara ini menjadi komitmen bersama untuk kita dalam membumikan literasi di Indonesia,” ujarnya dalam sambutan secara virtual.
Selanjutnya, Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Pemerintahan, Aparatur, Politik, Hukum dan Pelayanan Publik, H. Abdul Aziz SH, mengungkapkan situasi saat ini sangat jauh berbeda dengan arus informasi dan komunikasi waktu dulu.
“Dulu hanya ada tv, radio, koran, dan telepon rumah sebagai sumber informasi dan alat komunikasi. Nah, sekarang ini semua sudah berubah dan bertransformasi luar biasa,” imbuhnya.
Mengenai hal itu, ia mengajak seluruh pengguna internet agar mengantisipasi segala dampak buruk dari teknologi digital. “Kalau internet tak bisa diedukasi, maka bisa memperburuk kualitas hidup masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, H. Bambang Kristiono menyampaikan, dalam era digital seperti sekarang ini masyarakat Indonesia harus mampu beradaptasi.
“Perkembangan literasi media harus seiring berjalan dengan perkembangan media sosial hari ini. Literasi media bisa memberikan manfaat bagi sesama,” tuturnya. (DAA)
