Harga Beras di Kota Bima Tak Kunjung Turun, Masyarakat Minta Gencarkan Operasi Pasar Murah

Kota Bima (NTBSatu) - Memasuki Bulan Ramadan, harga beras di Kota Bima terpantau belum juga turun. Justru mengalami kenaikan. Salah seorang pedagang beras di Pasar Ama Hami Kota Bima, Hj. Aminah mengatakan, sebelum memasuki Bulan Ramadan, harga beras sempat mengalami penurunan sekitar Rp1.000. Dari Rp17.000 per kilogram menjadi Rp16.000. "Setelah Bulan Ramadan harga kembali naik menjadi Rp17.000," kata Aminah dikonfirmasi NTBSatu, Jumat, 15 Maret 2024. Pedagang asal Kelurahan Rabadompu itu mengungkapkan, dirinya hanya mendapat keuntungan Rp1.000 dari harga penjualannya tersebut. "Saya mengambil beras dari bos saya dengan harga Rp16.000 per kilogramnya. Kemudian saya jual Rp17.000," ujarnya. Berita Terkini: Sementara itu, pedagang lainnya juga mengungkapkan demikian. Di mana terjadi sedikit kenaikan dibandingkan sebelum Bulan Ramadan. "Harga masih sama, Rp17.000 per kilogramnya," kata Hanifah, pedagang beras eceran di Pasar Ama Hami. Adapun beras yang dijual oleh pedagang asal Desa Runggu, Kecamatan Belo ini, diambil dari Sumbawa dan Banyuwangi. Keuntungan yang didapatnya dari hasil penjualan beras itu hanya Rp1.000 per kilogramnya. "Kita ambil beras dari Sumbawa dan Banyuwangi dengan harga Rp16.000. kemudian kami jual dengan harga Rp17.000," ungkapnya. Harga beras yang tak kunjung turun menjadi kegelisahan bagi masyarakat Kota Bima khususnya. Karenanya, masyarakat meminta kepada pemerintah agar gencar menyelenggarakan pasar murah. "Kami berharap pemerintah sering-sering melakukan operasi pasar murah di tengah harga beras yang sedang mahal ini," kata salah seorang warga yang sedang berbelanja di Pasar Ama Hami, Habibah. Berita Terkini: Tak hanya Habibah, masyarakat lainnya pun juga menginginkan hal demikian. Dalam kegiatan Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilaksanakan Pemkot Bima di Pasar Ama Hami pagi tadi, masyarakat beramai-ramai menanyakan perihal kehadiran Pemkot Bima tersebut. "Ada kegiatan pasar murah kah ini? Ada jual beras murah ini," sahut para pengunjung Pasar Ama Hami kepada Wartawan NTBSatu. Perihal itu, Pemkot Bima melalui Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Setda Pemkot Bima, M. Saleh menyampaikan, dari hasil Sidak tersebut, harga beberapa kebutuhan Bahan Pokok (Bapok) masih dalam kondisi relatif stabil. Sementara kebutuhan lainnya seperti beras dan ikan laut sedikit mengalami kenaikan dibandingkan sebelum memasuki Bulan Ramadan. "Untuk beras naik sekitar Rp1.000. Sebelum puasa harganya Rp16.000 per kilogram. Sekarang sudah Rp17.000 per kilogramnya. Sementara untuk jenis ikan laut, juga sedikit mengalami kenaikan akibat cuaca buruk beberapa hari terakhir," jelasnya. Ia menjelaskan, adanya kenaikan beberapa Bapok tersebut imbas meningkatnya daya beli masyarakat. Apalagi di Bulan Ramadan seperti ini, masyarakat berbondong-bondong untuk memenuhi kebutuhannya dalam sebulan ke depan. Berita Terkini: "Kalau dibandingkan dengan kemarin (sebelum puasa) ada peningkatan sedikit. Jadi kita bisa simpulkan bahwa perkembangan harga ini karena adanya peningkatannya permintaan," ungkapnya. Sementara dari sisi kebutuhan khusus untuk beras, M. Saleh mengakui, stoknya masih cukup hingga bulan Juni mendatang. Beras tersebut digunakan untuk kegiatan operasi pasar murah dan bantuan lainnya. "Cukup kalau dilihat dari sisi peningkatan harga tidak terlalu. Artinya, kalau memang tidak cukup harganya pasti akan mengalami kenaikan yang signifikan," tandasnya. (MYM)