Mataram (NTBSatu) – Anggota Bawaslu NTB Suhardi mengatakan, politisasi Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) lebih berbahaya dari politik uang.
“Lebih berbahaya politisisasi SARA, politik identitas. Tetapi kalau money politic bisa jadi sebulan dua bulan kalau uangnya habis, bisa hilang,” jelasnya pada Kamis, 9 November 2023.
Dampak dari politisasi SARA lebih signifikan dibanding politik uang.
Jika uang sebagai modal logistik politik, akan dengan mudah menghilang.
Berita Terkini:
- Lima Siswa SD di Lombok Tengah Diduga Keracunan MBG
- Sesalkan Pernyataan Prof. Asikin, Maman: Audit Investigasi Dulu, Jangan Langsung Bicara Pansel
- Dibantai 6-0 di Liga 4 Nasional, Persidom Dompu Diolok-olok Netizen
- Dukung Interpelasi DAK, Demokrat–PPR Lawan Arus di DPRD NTB
“Tapi politik identitas sampai dengan hari ini masih kerasa dia, sehingga ini yang mesti menjadi musuh bersama,” ungkapnya.
Ditanya mengenai, kondisi terkini di NTB, ia mengungkapkan, “jualan” isu politik identitas meningkat signifikan.
“Saat ini agak signifikan peningkatan dengan jualan isu politik identitas,” tandasnya. (ADH)