Mataram (NTBSatu) – Isyarat mutasi di lingkup Pemprov NTB semakin menguat.
Kabar itu dibeberkan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi.
Menurutnya, mutasi dengan motif ingin melakukan normalisasi tata kelola birokrasi.
Mutasi pertama sejak Pj Gubernur ini dilantik, ditengarai sedikit tidak beraroma “balas dendam”.
Asumsi itu semakin liar setelah pernyataan kontroversial Pj. Gubernur saat kegiatan Sosialisasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 – 2026.
Ia memberi isyarat keras kepada kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mundur jika tidak nyaman bekerja dengannya.
Berita Terkini:
- Beredar SK BKN, Sekda Lalu Gita Beralih Jadi Dosen Sejak 1 Juni 2025
- Kisah Low Tuck Kwong Sang Penguasa Energi yang Menggali Triliunan di Tanah Borneo
- Rangkap Jabatan Wamen dan Komisaris BUMN, Segini Gaji Giring Ganesha
- Mengenal Zona Megathrust Banda, Menyimpan Potensi Gempa Dahsyat
Pernyataan itu ia lontarkan dengan alasan mendengar kabar, tidak diterima dengan baik oleh sebagian pejabat di lingkup Pemprov NTB.
Artinya, jauh sebelum dia dilantik menjadi Pj gubernur, sudah ada pejabat yang tidak loyal dengan kehadirannya.
Lalu Gita Ariadi menepis motif balas dendam dimaksud.
Artinya, murni berdasarkan kebutuhan organisasi dalam rangka meneruskan pembangunan dari pemerintah sebelumnya.
“Tidak ada (balas dendam), kita benar-benar mencari sesuai kebutuhan saja. Kenapa harus ada balas dendam?,” tegasnya saat ditemui pada acara pelantikan Pj Bupati Lombok Timur dan Wali Kota Bima di Hotel Lombok Raya, Mataram Selasa, 26 September 2023.
Namun, jika benar ada pejabat yang dinilai tidak loyal dan menyatakan ingin mundur dari jabatannya, ia mempersilakan untuk mundur.