Mataram (NTBSatu) – Anggota Bawaslu NTB Suhardi mengatakan, politisasi Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) lebih berbahaya dari politik uang.
“Lebih berbahaya politisisasi SARA, politik identitas. Tetapi kalau money politic bisa jadi sebulan dua bulan kalau uangnya habis, bisa hilang,” jelasnya pada Kamis, 9 November 2023.
Dampak dari politisasi SARA lebih signifikan dibanding politik uang.
Jika uang sebagai modal logistik politik, akan dengan mudah menghilang.
Berita Terkini:
- Polresta Mataram Maraton Periksa 90 Saksi Kasus Masker Covid-19
- Pemkot Mataram Buka Jalan Baru Nuraksa – Batu Bolong, Dorong Akses Ekonomi dan Redam Kemacetan
- Fahri Hamzah Bertemu Bupati Sumbawa, Bahas Percepatan Pembangunan Infrastruktur
- Duka Mendalam Raja Charles Atas Kecelakaan Pesawat Air India, 53 Warga Inggris Jadi Korban
“Tapi politik identitas sampai dengan hari ini masih kerasa dia, sehingga ini yang mesti menjadi musuh bersama,” ungkapnya.
Ditanya mengenai, kondisi terkini di NTB, ia mengungkapkan, “jualan” isu politik identitas meningkat signifikan.
“Saat ini agak signifikan peningkatan dengan jualan isu politik identitas,” tandasnya. (ADH)