Mataram (NTB Satu) – Berbagai jenis penipuan kini sedang menjamur melalui media sosial, baik yang berbentuk link hingga berbasis aplikasi. Kasus penipuan juga menjamur di aplikasi Telegram.
Melansir dari CNN, terdapat puluhan orang telah menjadi korban penipuan di Indonesia sejak bulan Januari, dengan kerugian sebesar US$13.300 di Singapura, dan 149.641.707,86 Rupiah di Indonesia.
Penipuan ini dapat terjadi dalam beberapa bentuk, yaitu menggunakan akun kontak korban yang telah disusupi. Setelah itu, korban ditambahkan ke obrolan rahasia Telegram oleh penipu yang menyamar, menjadi teman atau kontak yang dikenal.
Selanjutnya penipu meminta korban untuk memberikan tangkapan layar riwayat obrolan Telegramnya, yang berisi kode login Telegram.
Selain itu dengan cara lain, meminta korban untuk memverifikasi atau membuka blokir akun Telegram dari kontak yang dibatasi, kemudian korban menyamar sebagai bot layanan pelanggan.
Baca Juga :
- Adanya Penertiban APS dan APK di Kota Mataram, KPU Ingatkan Kontestan Pemilu Ikuti Aturan
- PKS Ajak Demokrat Bertahan di Koalisi Perubahan
- Tingkatkan Kompetensi, CPMI NTB Diharapkan Mampu Bersaing di Tingkat Global
- Sudah Disurati Tapi tak Hadir, Presiden PKS Minta Maaf
- Dukung Prabowo Capres, Partai Gelora Siap Jadi Sekutu Setia di Pilpres 2024