Mataram (NTBSatu) – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi NTB menjelaskan kondisi jemaah haji asal NTB yang sedang berada di Tanah Suci. Mereka semua saat ini telah berada di Mekah dan bersiap melaksanakan puncak ibadah haji.
“Kondisi jemaah haji asal NTB dari kloter 1 sampai 13, alhamdulillah secara umum dalam keadaan sehat walafiat. Walaupun kita mendengar ada kabar duka seorang jemaah asal Lombok Timur meninggal dunia ketika di Madinah, karena serangan jantung. Lalu, ada 23 orang yang sedang dirawat di rumah sakit,” jelas Ketua Tim Bina Haji Reguler dan Advokasi Kanwil Kemenag Provinsi NTB, H. Sukri, Jumat, 7 Juni 2024.
Ia menegaskan, kesehatan seluruh jemaah haji tetap dipantau secara intens oleh petugas. Pada setiap hotel dan kloter masing-masing, terdapat petugas yang melakukan visitasi terhadap kondisi jemaah termasuk fasilitas bagi yang lansia dan memerlukan jasa pendorong kursi roda.
“Kami memantau dari sini, petugas berkoordinasi dan terus melakukan komunikasi, membangun koordinasi dengan stakeholder antar petugas, ketua kloter dan pembimbing ibadah,” ujar Sukri.
Berita Terkini:
- Beredar SK BKN, Sekda Lalu Gita Beralih Jadi Dosen Sejak 1 Juni 2025
- Kisah Low Tuck Kwong Sang Penguasa Energi yang Menggali Triliunan di Tanah Borneo
- Rangkap Jabatan Wamen dan Komisaris BUMN, Segini Gaji Giring Ganesha
- Mengenal Zona Megathrust Banda, Menyimpan Potensi Gempa Dahsyat
- Segini Harga Jam Rolex GMT-Master II, Hadiah Pemain Timnas dari Prabowo
Termasuk berkoordinasi kepada panitia Arab Saudi dalam rangka persiapan Armuzna, mulai dari Mekah, bergeser ke Arafah lalu Muzdalifah dan lempar jumroh di Mina, kemudian kembali ke Mekah.
“Pembimbing ibadah di sana juga telah mulai menggelar manasik kepada jemaah sebagai persiapan menjelang puncak haji,” tambahnya.
Adapun aktivitas jemaah haji asal NTB di Mekah, melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, melakukan tawaf umrah dan ifadah, serta berwisata religi ke situs-situs sejarah.
“Jemaah haji asal NTB juga sudah ada yang mulai DAM-nya, yaitu bagi jemaah haji yang menggunakan metode Tamattu’, sudah mulai penyembelihan hewan,” tutur Sukri. (JEF)