Mataram (NTBSatu) – Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) NTB yang terletak di Paokmotong, Masbagik, Kabupaten Lombok Timur telah beroperasi sejak tahun 2023 kemarin. Di dalam APHT, terdapat lima gedung utama yang terpakai untuk bisnis dan satu gedung memiliki kapasitas 200 tenaga kerja.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda NTB, Iskandar Zulkarnain mengatakan, saat ini keterisian tenaga kerja di APHT telah bagus. Jika di awal beroperasinya kegiatan bisnis di Aglomerasi hanya memuat sekitar 80 tenaga kerja per gedung, kini telah meningkat menjadi sekitar 150 tenaga kerja.
Di APHT NTB, terdapat tiga pengusaha yang menjalankan aktivitas pembuatan Sigaret Kretek Tangan (SKT) di APHT setelah mendapatkan izin berusaha dari Bea Cukai dari lima perusahaan yang ditargetkan oleh Pemprov NTB.
Dengan lancarnya kegiatan industri di sana, pemerintah pusat menyatakan APHT NTB menjadi yang terbaik dari tiga APHT di Tanah Air.
“Dari tiga APHT di Indonesia, NTB yang paling bagus. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan tenaga kerja di situ,” kata Iskandar, Senin, 20 Mei 2024.
Kontribusi dari aktivitas industri tembakau di APHT ini telah tampak. Terbukti dengan adanya cukai tembakau sebanyak Rp600 juta yang dibayar perusahaan ke Bea Cukai Mataram. Dari total cukai yang dibayarkan tersebut, Pemda mendapatkan sebanyak 10 persen.
Hal itu belum termasuk penghitungan cukai tembakau yang diperoleh daerah dari skema Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Berita Terkini:
- Banjir di Pulau Sumbawa, 4.850 KK Terdampak dan 316 Ekor Hewan Ternak Hanyut
- Oknum Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Diduga Bersekongkol Setubuhi Santriwati Bersama Anaknya
- Realisasi Belanja APBN di NTB 2024 Capai 90,62 Persen
- Natal Penuh Makna, Aruna Senggigi Berbagi di Panti Asuhan Shekinah Gloria
- Perketat Pengawasan Jelang Nataru, Satpol PP Mataram Gelar Razia Kembang Api dan Petasan
“Persentase untuk peningkatan transfer dari DBH dari tembakau itu lebih besar daripada produksi tembakau itu sendiri. Jadi semakin besar bayar cukai, maka akan semakin banyak ditransfer dari pusat ke daerah,” katanya.
Iskandar mengatakan, Pemprov NTB menargetkan sebanyak 1000 tenaga kerja bisa tertampung di APHT NTB. Sehingga, keberadaan aglomerasi ini memberikan dampak yang nyata bagi ekonomi masyarakat sekitar dan pengurangan jumlah pengangguran.
“Multiplier effect ada di sekitar sana, misalnya industri makanan, minuman dan lain sebagainya. Pendapatan masyarakat akan meningkat,” katanya.
Ia mengatakan, tugas pemerintah selanjutnya ialah mengoptimalkan pemasaran dari produk rokok yang dihasilkan di APHT ini. Untuk sementara, baru satu perusahaan yang aspek pemasarannya cukup bagus, dan dua perusahaan lainnya masih perlu ditingkatkan.
“Untuk tahun ini tiga perusahaan dulu kami perkuat, tahun depan mungkin bisa lima pengusaha pabrik di sana,” tandas Zulkarnain. (GSR)