Mataram (NTBSatu) – Calon Jemaah Haji (CJH) asal NTB pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M mulai diberangkatkan hari ini, Minggu, 12 Mei 2024. Pemberangkatan berlangsung hingga 28 Mei 2024.
Keberangkatan kelompok terbang (kloter) Embarkasi Lombok pertama dimulai dari jemaah asal Kota Mataram melalui Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) pukul 09.45 Wita. Sebanyak 393 CJH berangkat ke Tanah Suci Mekah dengan pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA-5101.
Mereka langsung bertolak menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi dan dijadwalkan tiba di sana pukul 17.00 waktu setempat.
Inspektur Jenderal Kementerian Agama, Dr. H. Faisal Ali Hasyim mengimbau kepada CJH asal NTB untuk tetap mengikuti arahan dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) begitu tiba.
“Seperti, ketika para jemaah haji akan pergi harus secara bersama-sama dengan rombongan dan yang harus diingat adalah pintu keluar masjid,” ujarnya, saat melepas CJH kloter pertama Embarkasi Lombok, Minggu, 12 Mei 2024.
Ia meminta kepada seluruh jemaah haji untuk fokus pada ibadah, saat berada di Madinah dan Mekah nanti. Jangan terlalu sibuk dengan handphone masing-masing.
“Handphone dimatikan untuk sementara pada saat di Tanah Suci, agar para jemaah haji tidak menerima berita-berita yang tidak perlu. Agar ibadahnya tidak terganggu,” kata Faisal.
CJH juga diingatkan untuk selalu memeriksa kesehatannya setiap waktu, walaupun tidak sedang sakit. Terutama, masalah tensi dan selalu bertanya atau konsultasi dengan pembimbing ibadah haji.
“Semua petugas kloter harus selalu patroli ke setiap kamar dan pastikan jamaah kita terlayani dengan baik,” tambah Faisal.
Ia juga menyampaikan, bahwa pada keberangkatan CJH hari pertama, ada 18 kloter dari seluruh embarkasi Indonesia yang akan tiba di Kota Madinah. Begitu tiba, para jamaah akan langsung diantar ke hotel-hotel di wilayah Markaziyah. Wilayah tersebut berada persis di sekeliling Masjid Nabawi.
Hotel yang menjadi tempat penginapan para CJH di Madinah berada paling dekat 50 meter depan Masjid Nabawi dan paling jauh jaraknya 350 meter.
“Kita harapkan semua nanti jemaah kita bisa melaksanakan Salat Arbain (Salat 40 waktu di Masjid Nabawi) penuh waktunya dan Kementerian Agama RI sudah berusaha menyiapkan dengan sebaik-baiknya,” harap Faisal. (JEF)