Mataram (NTBSatu) – Perkumpulan Seni Menduli Selayar Lombok Timur bersama Pemda setempat, bersiap menggelar ritual Molang Maliq Mualan Benyer. Berlangsung Tanggal 24-25 Mei dan Tanggal 1 Juni 2024 mendatang.
Molang Maliq Mualan Benyer akan menampilkan berbagai kegiatan budaya yang mencakup ritual membersihkan mata air, pameran produk UMKM, dan pagelaran seni tradisi.
Ritual pembersihan mata air menjadi fokus utama acara sebagai bentuk penghargaan terhadap sumber daya alam yang memberikan kehidupan kepada masyarakat desa.
Ketua Perkumpulan Seni Menduli Selayar, Akeu Surya Panji mengatakan, Molang Maliq Mualan Benyer menjadi wujud kolaborasi antara komunitas seni dengan pemerintah desa, yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya serta alam di sekitar desa.
Melalui dukungan program Dana Indonesiana tahun 2023-2024 dari Kemendikbudristek, Akeu menyebutkan bahwa rencana penyelenggaraan Molang Maliq Mualan Benyer telah bergulir sejak awal tahun 2024 dengan berbagai tahapan.
“Kami telah membentuk tim pelaksana yang terdiri dari perwakilan dari Perkumpulan Seni Menduli Selayar dan pemerintah Desa Telaga Waru Pringgabaya. Tim ini bekerja untuk merancang dan menjalankan setiap aspek acara dengan seksama,” ungkap Akeu, Sabtu, 11 Mei 2024.
Berita Terkini:
- Hadiri Apel Kesiapan Pengamanan Pilkada, Pj. Gubernur NTB Sebut Persiapan Pilkada 2024 Sudah Mantap
- Sekda NTB Sebut Reforma Agraria Sumber Kesejahteraan Masyarakat
- Pj Gubernur NTB Ajak Masyarakat Sambut Pesta Demokrasi dengan Riang Gembira
- Ribuan TPS di NTB Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Minta Lakukan Antisipasi
- Iron – Edwin Puncaki Survei PUSPOLL di Pilkada Lombok Timur
Lebih lanjut, Akeu menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa secara intensif agar seluruh warga dapat ikut serta dalam perhelatan budaya tersebut. Melalui pertemuan-pertemuan dan kegiatan komunitas, informasi tentang Molang Maliq Mualan Benyer tersebar luas di media sosial.
Selain itu, Perkumpulan Seni Menduli Selayar juga mendata UMKM untuk memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha lokal agar memamerkan hasil karyanya dalam acara tersebut. Hal itu juga menjadi bagian dari upaya untuk mendorong perekonomian lokal dan memperkuat ikatan antarwarga di dalam komunitas.
Lokakarya mengenai pelestarian alam dan budaya pun tergelar sebagai bagian dari persiapan acara. Penyelenggara mengharapkan para peserta mampu memahami pentingnya menjaga kelestarian alam serta tradisi-tradisi lokal yang menjadi identitas Desa Telaga Waru, Pringgabaya, Lombok Timur.
Hal ini menjadi langkah konkret dalam upaya menjaga keberlanjutan pelestarian lingkungan dan warisan budaya milik masyarakat desa.
“Saat ini, kami sedang menjalani tahapan proses pewarisan seni tradisi dari generasi tua ke generasi muda. Generasi muda yang memainkan seni tradisi tersebut juga akan pentas di malam puncak perhelatan Molang Maliq Mualan Benyer,” ujar Akeu.
Terakhir, bersama Pemerintah Desa, Perkumpulan Seni Menduli Selayar mengharapkan pembersihan mata air melalui pendekatan budaya tradisi dapat berjalan lancar dan menjadi acara tahunan masyarakat Desa Telaga Waru dalam rangka pelestarian lingkungan alam dan pelestarian Budaya.
“Dengan kolaborasi yang kuat antara Perkumpulan Seni Menduli Selayar dan pemerintah Desa Telaga Waru Pringgabaya, Molang Maliq Mualan Benyer akan menjadi momentum penting dalam memperkokoh solidaritas dan kebanggaan akan budaya serta alam. Acara ini tidak hanya sekadar perayaan, tapi juga menjadi wujud nyata dari komitmen bersama untuk menjaga dan memperkaya warisan leluhur bagi generasi mendatang,” tandas Akeu. (GSR)