Daerah NTB

Bank NTB Syariah Targetkan 5.000 Merchant QRIS dan Lakupandai

Mataram (NTB Satu) – Bank NTB Syariah menargetkan sebanyak 5.000 merchant untuk QRIS dan Lakupandai. Target ini realistis jika melihat perkembangan pertumbuhan kedua fasilitas pembayaran digital ini.

Direktur Utama Bank NTB Syariah, H. Kukuh Rahardjo mengatakan, pada pertengahan Maret 2022, merchant QRIS Bank NTB Syariah sudah mencapai sebanyak 720 merchant meskipun Bank NTB Syariah baru saja melaunchingnya.

Bank NTB Syariah Gelegar Expo Property, Food & UMKM yang digelar tanggal 9-13 Maret 2022 sukses diselenggarakan. Kegiatan Expo diikuti oleh 12 developer ternama di NTB dan berhasil mencatat pre-approval mencapai 1.315 user, dengan perkiraan boking sekitar Rp210 miliar. Demikian juga transaksi UMKM mencapai 800 juta.

“Sebesar Rp400 juta transaksi UMKM sudah menggunakan QRIS,” kata Kukuh.

Melihat transaksi tersebut, dapat digambarkan masyarakat sudah mulai familiar menggunakan transaksi QRIS. Karena itu, sementara ini merchant QRIS akan diperbanyak di Kota Mataram baru menyusul ke kantor-kantor cabangnya di kabupaten/kota.

Teknologi QR Code sendiri merupakan sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Dengan adanya QRIS, maka sekarang seluruh transaksi pembayaran yang menggunakan QR Code hanya memerlukan satu QR Code. Sebab, kode QR tersebut telah terintegrasi dengan seluruh aplikasi yang menyediakan atau menerima pembayaran dengan QR code.
Pengguna QRIS melakukan pembayaran cukup hanya dengan tab ponsel ke kode batang yang sudah disiapkan oleh merchant. Sangat cepat dan transaksi ril time.

Demikian juga untuk Lakupandai. Kukuh mengatakan pertumbuhannya luar biasa. Melalui agen Lakupandai Bank NTB Syariah, seluruh jenis pembayaran bisa dilakukan. Mulai dari PDAM, listrik, pembelian pulsa, hingga setor dan tarik tunai tanpa harus ke mesin ATM atau ke layanan bank langsung.

“Jumlah merchant lakupandai kita sudah mencapai 1.500 merchant. Target kami QRIS dan Lakupandai bisa mencapai 5.000 merchant tahun 2022 ini,” kata Kukuh memperjelas.

Laku pandai adalah program layanan keuangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Laku Pandai adalah singkatan dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor Untuk Keuangan Inklusif. Program keuangan inklusif yang memungkinkan masyarakat untuk membuka rekening tabungan, menabung, dan menarik dana melalui perantara agen bank.

Program ini merekrut masyarakat untuk menjadi agen bank di daerahnya. Bank menawarkan kepada siapa saja yang berminat menjadi agen dengan membuat bank di rumah atau tempat usahanya. Agen laku pandai dapat berbentuk perorangan atau badan hukum yang bekerja sama dengan bank penyelenggara. (ABG)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button