Kota Bima (NTBSatu) – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kota Bima, setidaknya memiliki tiga program dan kegiatan dalam pembangunan di sektor perikanan dan kelautan.
Di mana, tiga program kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang menggeluti usaha pada bidang kelautan dan perikanan.
“Selaku leading sektor tentu kami punya rencana, dan tiap tahunnya berbeda-beda. Mudahan rencana kami dalam kegiatan pembangunan di sektor kelautan dan perikanan atau maritim ini bisa membantu masyarakat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kota Bima, Jamaludin, kemarin.
Jamaludin menyampaikan, secara ringkas, ada tiga rencana program dan kegiatan Dislutkan Kota Bima tahun 2024. Pertama pengembangan budidaya perikanan.
Program tersebut mencakup pengembangan bibit ikan unggul, pendampingan pada kelompok pembudidaya ikan, pengadaan sarana dan prasarana penunjang perikanan budidaya, dan pemantauan hama dan penyakit ikan dan lingkungan budidaya.
“Hampir setiap tahun kita menggelontorkan bantuan bibit ikan unggul beserta pakannya kepada masyarakat,” ujarnya.
Selanjutnya, rencana program pengembangan perikanan tangkap. Pada program ini mencakup pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap, perkembangan kelembagaan usaha perikanan tangkap, serta pengadaan sarana dan prasarana pendukung perikanan tangkap.
Berita Terkini:
- Semarak HUT ke-52, PDI Perjuangan NTB akan Kunjungi Pejuang Partai Hingga Gelar Mimbar Demokrasi
- Johan Rosihan Cek Pemagaran Laut di Tangerang, Sebut Berpotensi Melanggar Hukum
- KPK Sebut 885 Tambak Udang di NTB Beroperasi Secara Ilegal
- Terdakwa Pembunuhan Istri di Lombok Timur Dituntut Hukuman Mati
“InsyaAllah dalam waktu dekat akan dilakukan pendampingan untuk semua kelompok budidaya perikanan tangkap,” bebernya.
Kemudian yang ketiga adalah, program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan.
Rencana program ini meliputi kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan, penyediaan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dan penyelenggaraan kegiatan FORIKAN.
Selanjutnya revitalisasi dan pelatihan kelompok pengolahan dan pemasaran, penguatan logistik hasil kelautan dan perikanan.
“Terkahir peningkatan akses pasar, promosi, dan investasi,” pungkasnya. (MYM/*)