Mataram (NTBSatu) – Di musim tanam pertama ini, kelangkaan pupuk masih menjadi persoalan di tiap daerah. Termasuk di NTB.
Di tengah jeritan masyarakat lantaran tidak kebagian pupuk, justru kuota pupuk untuk NTB tahun 2024 dipangkas.
Tahun 2023 lalu, jatah pupuk subsidi NTB sebanyak 182.000 ton. Sementara di tahun 2024 berkurang 50.000 ton, menjadi 132.000 ton.
Hampir seluruh petani di NTB mengeluhkan perihal kelangkaan pupuk ini, tak terkecuali masyarakat di Desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Salah seorang masyarakat Desa Bilok Petung bernama Bawadi menyampaikan, kelangkaan pupuk bukanlah persoalan baru.
Berita Terkini:
- Sosok Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Pengusul Wapres Gibran Diganti
- Mutasi Pejabat Ditunda, Komunikasi Elite Pemprov NTB Dipertanyakan
- Netizen Lancarkan “Serangan” setelah Mobil Damkar Diminta Bayar Parkir saat Bertugas
- Ratusan Mahasiswa Tamsis Bima Bakal Diwisuda, Ada yang Lulus Hanya 3,5 Tahun
Masalah kelangkaan pupuk ini sudah dialami petani sejak dua tahun lalu. Dari sekian banyak kelompok tani yang dibentuk, hanya beberapa yang memperoleh jatah pupuk tersebut.
Dalam program Jumat Salam yang digelar di Desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Jumat, 2 Februari 2024 kemarin, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah strategis untuk mengatasi persoalan tersebut.
Pemprov NTB telah mengajukan penambahan kuota pupuk ke Kementerian Pertanian (Kementan).