Esai

Proses Interaksi Bahasa dan Otak

Oleh: Yami Aswinda – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, UNW Mataram, 2024


Otak merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berfungsi dalam mengendalikan semua gerak dan fungsi tubuh, termasuk berbahasa. Kemampuan berfikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berfikir. Seseorang yang apabila rendah kemampuan berfikirnya, akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulit dalam berkomunikasi. ( https://jurnal.unimed.ac.id) . lantas bagaimanakah otak dapat berketerkaitan dengan cara  manusia berbahasa ? dalam tulisan ini akan membahas bagaimana proses interaksi antara bahasa dan otak manusia.

Proses interaksi antara bahasa dan otak  melibatkan pemahan,produksi, dan pemrosesan informasi verbal. Saat seseorang mendengar atau membaca kata-kata,otak mengaktifkan area-area khusus yang terlibat dalam pemahaman bahasa. Selanjutnya, proses ini melibatkan penyusunan arti,pengenalan kata, dan koneksi dengan pengetahuan yang sudah ada.Ketika seseorang sedang berbiacara atau menulis, otak mengoordinasikan aktivitas motorik untuk menghasilkan rangkaian kata yang sesuai. Proses ini juga melibatkan penentuan struktur , kalimat,  pilihan kata, dan pemilihan makna yang tepat. Interaksi bahasa dan otak   melibatkan berbagai area otak seperti area Broca dan wernicke yang berperan penting dalam produksi dan pemahaman bahasa.

Secara garis besar, sistem otak pada manusia  di bagi menjadi tiga , yakni (1) otak besar {sereberum}, (2) otak kecil {serebelum},  (3) batang otak . bagian otak yang paling penting dalam kegiatan berbahasa adalah otak besar. Bagian pada otak besar yang terlibat langsung dalam pemrosesan bahasa adalah korteks serebral. Korteks serebral adalah bagian yang tampak seperti gumpalan-gumpalan berwarna putih dan merupakan bagian terbesar dalam sistem otak manusia . bagian ini mengatur atau mengelola proses kognitif pada manusia,dan salah satunya tentu saja bahasa.

Korteks serebral terdiri dari enam lapisan sel saraf yang mengandung antara 14 milliar hingga 16 miliar sel saraf. Tebalnya dua milimeter (mm) hingga empat mm (0,08 inci hingga 0,16 inci). korteks serebral dibagi  menjadi empat lobus : frontal, parietal, temporal, dan oksipital. Masing-masing lobus ini bertanggung jawab untuk memproses berbagai jenis informasi  secara kolektif. Korteks serebral bertanggung jawab atas proses tingkat tinggii di otak manusia, termasuk bahasa, memori, penalaran, pemikiran, pembelajaran, pengambilan keputusan, emosi, kecerdasan, dan kepribadian.(https://my.clevelandclinic.org  )

Proses bahasa dalam otak meliputi dua hal. Apabila informasi yang masuk dalam bentuk lisan, maka bunyi-bunyi di tanggapi di lobe temporal, khususnya pada korteks primer pendengaran. Selanjutnya bunyi-bunyi tersebut  akan di olah lalu di kirim  ke daerah wernicke  untuk di interpretasikan. Jika memerlukan adanya tanggapan secara verbal,  maka terlebih dahulu interpretasi di kirim ke daerah broca melalui fasikulus arkuat.A berbeda pada input yang berupa tulisan, masukan di tanggapi langsung oleh korteks visual di lobe osipital . masukan tadi tidak di kirim langsung ke daerah wernicke, akan tetapi harus melewati girus anguler. Girus angular ini yang mengoordinasikan daerah pemahaman dengan daerah osipital.

Studi tentang pasien dengan kerusakan pada area tertentu, seperti area Broca atau wernicke , menunjukkan dampak signifikan  terhadap kemampuan berbahasa mereka. Misalnya, kerusakan pada area broca dapat menyebabkan kesulitan dalam produksi kalimat yang terstruktur dengan baik . sementara kerusakan pada area  wernicke dapat mempengaruhi pemahaman kata dan frasa.

Penelitian juga mencakup pemahaman tentang bagaimaana otak merespon berbagai aspek bahasa, seperti fonologi, semantik, dan sintaksis keseluruhan bukti ini memberikan wawasan  mendalam tentang hubungan kompleks antara bahasa dan otak manusia.

Secara keseluruhan, interkasi antara bahasa dan otak adalah suatu proses kompleks yang melibatkan area khusus di otak untuk pemahaman , produksi, dan interpretasi bahasa. Hasilnya mencakup kemampuan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis, memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.


Tugas Akhir Mata Kuliah Psycholinguistics. Dosen Pengampu Mata Kuliah : M. Rajabul Gufron, S.Pd., M.A.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button