Mataram (NTBSatu) – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) berkolaborasi dengan Narasi menyelenggarakan ajang Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023.
Baca Juga: Kinerja Keuangan Solid, Indosat Catatkan Total Pendapatan Rp37,4 Triliun di Kuartal III
Festival Film Pendek SOS 2023 menyerukan kampanye anti hate speech bertemakan ‘Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi’, telah berlangsung sejak pendaftaran dibuka pada tanggal 26 Oktober 2023 hingga pengumuman pemenang di bulan Februari 2024 mendatang.
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan, kompetisi pembuatan film pendek ini diadakan dengan tujuan menginspirasi anak muda Indonesia agar bijak dalam menggunakan media sosial sekaligus meningkatkan literasi digital mereka.
Berita Terkini:
- KBRI Bahrain Imbau WNI tak Beraktivitas di Luar Rumah Usai Iran Serang Pangkalan Militer AS
- Ustaz Adi Hidayat Ungkap Fase Kehancuran Israel Menurut Al-Qur’an, Dimulai 2027
- Penjualan Pulau Panjang Sumbawa di Situs Online Ilegal
- Bedah Buku “Dari Sumbawa Menggapai Puncak Eiffel”, Kisah Perjuangan Putra NTB Menembus Batas
“Media sosial merupakan rumah dari berbagai karya dan tempat kita berkolaborasi bersama. Media sosial, harusnya jadi tempat yang nyaman untuk kita, bukan tempat menebar kebencian,” ujarnya.
Melalui kampanye ini, Indosat mengajak generasi muda untuk #BijakBerkreasiTanpaBatas, di mana kekuatan cerita dan visual dapat menyebarkan pesan perdamaian, kesetaraan, dan toleransi.
“Dengan dukungan teknologi dan digitalisasi, kita dapat mengubah dunia serta membangun masyarakat yang lebih inklusif dan peduli dengan sesama,” tambah Steve.
Ia menjelaskan bahwasanya ujaran kebencian dapat menjadi awal terjadinya polarisasi. Hal ini menjadi pendorong Indosat untuk berkontribusi menyampaikan narasi positif di dunia digital melalui pendekatan kreatif.
Baca Juga: Layanan Indosat Ooredoo Hutchison Dipastikan Aman Saat Libur Lebaran
“Harapannya kampanye program Festival Film Pendek SOS ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk bergotong royong menciptakan media sosial sebagai tempat yang lebih bermakna untuk kita. Nyaman dan aman untuk berekspresi,” pungkas Steve.