Mataram (NTB Satu) – Provinsi NTB sudah dua kali berturut-turut menjadi provinsi terinovatif di Indonesia sejak 2021. Untuk mempertahankan tersebut, pemerintah Provinsi NTB kembali menargetkan menjadi provinsi terinovatif pada tahun 2023 sehingga hattrick atau tiga kali berturut-turut.
Pemerintah Provinsi NTB melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB pun telah mempersiapkannya agar target tersebut bisa tercapai. Persiapan sudah dilakukan sejak bulan Juni dengan mengajak seluruh organisasi perangkat daerah provinsi, kabupaten/kota, perguruan tinggi, dan masyarakat untuk mendaftarkan inovasinya.
Alhasil, setelah pendaftaran ditutup tanggal 28 Juli 2023, posisi sementara Provinsi NTB berada keempat dari 38 provinsi seluruh Indonesia.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Inovasi dan Teknologi Brida NTB, Lalu Suryadi, SP., MM., berharap posisi sementara dari Provinsi NTB tidak berubah.
“Mudah-mudahan hasil sementara ini bisa stabil sampai akhir. Yang masih di atas NTB, ada Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan, yang memang mereka inovasinya itu ribuan,” ujarnya, Senin, 7 Agustus 2023.
Sebenarnya di NTB pun inovasinya ribuan juga, kata Suryadi, tetapi yang didaftarkan tidak semuanya, hanya yang memiliki tingkat kematangan yang tinggi, yakni dengan skor 115.
“Sehingga dengan strategi ini dan provinsi lain tidak menggunakannya, maka bisa jadi posisi kita tambah naik. Karena kalau semua didaftarkan termasuk yang tingkat kematangan risetnya rendah, bisa membuat turun indek inovasi daerahnya yang berpengaruh terhadap masuk kategori terinovatif atau tidak nantinya,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan strategi yang digunakan tersebut bisa mempertahankan kembali raihan Provinsi NTB sebagai provinsi terinovatif di Indonesia tahun 2023.
“Target tahun ini tetap sebagai provinsi terinovatif. Tetap terinovatif, tidak keluar dari itu dan tidak turun,” harapnya.
Namun secara indeks inovasi, pihaknya juga berharap agar meningkat dari tahun sebelumnya. Diketahui, indeks inovasi Provinsi NTB tahun 2022 lalu, dengan nilai 84.
“Harapan kami mudahan bisa jadi 90 nilai indeksnya, dengan nanti ada presentasi juga oleh Pak Gubernur dan verifikasi langsung oleh pemerintah pusat. Bila dianggap bagus, maka mendapat nilai tambahan dan bisa naik indeksnya. Itu harapannya,” pungkasnya. (JEF/*)
