Sakit ISPA Paling Banyak Dikeluhkan Usai Banjir di Pulau Sumbawa

Mataram (NTBSatu) – Dinas Kesehatan Provinsi NTB merespons dengan cepat upaya penanggulangan bencana banjir di Pulau Sumbawa yang terjadi awal pekan kemarin. Kabupaten/Kota yang terdampak yaitu Kabupaten Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H.Lalu Hamzi Fikri mengatakan upaya penanggulangan dilakukan melalui RHA atau Rapid Health Assessment.
Selain itu tim Dinas Kesehatan melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) di masyarakat yang terdapak banjir terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta membuka pos pelayanan kesehatan di lokasi kejadian.
“Tindak lanjut dalam penanggulangan bencana tersebut dilakukan dengan pemeriksaan atau menyediakan layanan kesehatan untuk memantau kondisi kesehatan masyarakat,” kata Lalu Hamzi Fikri kepada wartawan Selasa 11 April 2023.
Ia mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD terkait pembersihan sumber air, melakukan kaporisasi di daerah yang terdampak banjir dan melakukan pemantauan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) dan wabah selama dua minggu atau 14 hari.
“Saat ini memang sudah surut, upaya yang sudah dilakukan saat ini yaitu intervensi terhadap lingkungan. Diantaranya dengan kaporisasi di wilayah terdampak banjir, pemantauan penyakit potensial KLB 14 hari ke depan dan sampai saat ini tidak terjadi peningkatan penyakit potensial KLB atau wabah,” terang Dokter Fikri.
Ia mengatakan, sampai dengan saat ini jumlah pasien yang ditangani pada pos kesehatan sebanyak 148 orang. Dimana dari 148 orang yang diperiksa tersebut, mayoritas mengeluhkan penyakit ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut dengan jumlah 49 kasus.
Adapun rincian diagnosa tim Dinas Kesehatan di Pulau Sumbawa pascabanjir yaitu ISPA 49 kasus, hipertensi 31 kasus, gastritis 9 kasus, myalgia 36 kasus, dermatitis 4 kasus, despepsia 7 kasus, hiperunsemia 4 kasus, DKA 3 kasus dan ginggingvitis sebanyak 5 kasus.(ZSF)
Lihat juga:
- Pemkab Lotim Kebut Proyek Jalan Sebelum Bangun Kampus di Suela
- Jeritan Hati Orang Tua Farhan Hamid, Anaknya Raib Misterius Pasca Demo Agustus!
- Mori Hanafi: Perbaikan Gedung DPRD NTB Ditaksir Rp100 Miliar, Standar Tahan Gempa 9,8 SR
- Mendagri Tito Dorong Sektor Swasta Jadi Penggerak Ekonomi Daerah
- Lebih dari Inovasi, Fatepa Unram Hadirkan Angin Segar untuk Produsen Sale Pisang Khas Pringgasela
- Sisi Lain Demo Berdarah Nepal, Massa Gen Z Bakar Gedung Sambil Joget Pacu Jalur