Mataram (NTB Satu) – Petugas Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menggeledah kediaman keluarga Joe Biden di negara bagian Delaware. Dalam penggeledahan tersebut, petugas menemukan enam dokumen rahasia negara saat menggeledah rumah keluarga Joe Biden di negara bagian Delaware.
Hal ini diungkapkan pengacara pribadi presiden, pada Sabtu 21 Januari 2023. Perlu diketahui, pengungkapan baru tersebut terjadi tepat saat Biden bersiap menyatakan apakah akan mencalonkan diri untuk masa jabatan selanjutnya pada Pemilihan Presideb AS 2024.
Biden menegaskan, pihaknya tidak melakukan kesalahan dan menyebut penemuan tersebut sebagai kasus kesalahan yang tidak disengaja. Dokumen-dokumen sewaktu Biden menjabat wakil presiden dan dengan tanda rahasia, pertama kali ditemukan di ruang kantor think tank yang terafiliasi dengan Biden di Washington, kemudian di rumah Delaware. Keseluruhannya berjumlah sekitar belasan dokumen.
Pasca-penemuan kedua, Gedung Putih menawarkan Kementerian Kehakiman menggeledah rumah Delaware. Pencarian telah dilakukan pada Jumat 20 Januari 2023.
“Kementerian Kehakiman mengambil materi yang dianggap masuk ruang lingkup penyelidikan, termasuk enam item yang terdiri dari dokumen dengan tanda rahasia dan materi-materi di sekitarnya,” ujar Pengacara Biden, Bauer, dikutip dari Kompas, Minggu, 22 Januari 2023.
Penggeledahan tersebut diketahui berlangsung selama hampir 12 jam dan mencakup seluruh ruang kerja, tempat tinggal, serta ruang penyimpanan di rumah.
“Kementerian Kehakiman mempunyai akses penuh ke rumah Presiden, termasuk catatan tulisan tangan pribadi, file, kertas, penjilid, memorabilia, daftar tugas, jadwal, dan pengingat selama beberapa puluh tahun,” kata Bauer.
Terdapat beberapa surat kabar sitaan yang berasal dari masa Biden di Senat dan beberapa di antaranya dari masa jabatannya sebagai wakil presiden.
Pada Kamis, 19 Januari 2023, Biden menepis kehebohan atas penemuan dokumen rahasia tersebut.
“Saya pikir Anda tidak akan menemukan apa-apa di sana. Saya tidak menyesal, dan saya mengikuti apa yang dikatakan pengacara kepada saya bahwa mereka ingin saya melakukannya. Tidak ada apa-apa di sana,” ujar Biden.
Meskipun kasus Biden tidak lebih serius bila dibandingkan dengan penyimpanan ratusan dokumen Donald Trump dari Gedung Putih ke kediamannya di Florida setelah lengser, Biden berada di bawah sorotan besar dari media, Partai Republik di Kongres, serta penyelidikan Kementerian Kehakiman yang dijalankan oleh badan khusus. (GSR)