Mataram (NTB Satu) – BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (Staklim NTB) memprediksi bahwa wilayah NTB saat ini sedang memasuki akhir periode musim kemarau. Oleh sebab itu, beberapa wilayah di NTB diperingatkan akan mengalami bencana kekeringan meteorologis di sejumlah wilayah.
“Peringatan dini kekeringan meteorologis pada level ‘Awas’ terdapat di Kabupaten Bima yaitu di wilayah Kecamatan Woha. Level ‘Waspada’ terdapat di Kabupaten Lombok Timur yaitu di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Sumbawa yaitu di Kecamatan Lape, dan Kabupaten Bima yaitu di Kecamatan Lambu dan Sape,” ujar Prakirawan BMKG Staklim NTB, Nindya Kirana, Sabtu, 10 September 2022.
Monitoring hari tanpa hujan (HTH) berturut-turut pun sudah berada pada kategori Ekstrem Panjang (>60 hari), yaitu di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima dengan HTH sepanjang 105 hari.
Lalu peluang terjadinya hujan pada dasarian II September 2022, dengan intensitas <20 mm/dasarian (rendah) terjadi pada hampir seluruh wilayah NTB dengan probabilitas 70-90 persen.
Karena itu, pada masa peralihan ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang bisa datang tiba-tiba. Bila perlu, membuat tampungan untuk mengantisipasi bencana kekeringan.
“Masyarakat juga dihimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat tampungan air, terutama pada wilayah yang rentan akan bencana kekeringan,” tutup Nindya. (RZK)