BERITA NASIONAL

Belum Pulih dari Banjir, Aceh Dilanda Gempa dan Status Gunung Burni Telong Naik ke Level Siaga

Mataram (NTBSatu) – Saat pemulihan dampak banjir masih berlangsung, rangkaian gempa mengguncang Dataran Tinggi Gayo dan memicu aktivitas Gunung Api Burni Telong naik ke status Siaga Level III.

Kondisi ini menambah tekanan bagi wilayah Aceh yang sebelumnya menghadapi banjir besar, sejak pertengahan hingga akhir November 2025.

Gempa terjadi pada Selasa malam, 30 Desember 2025 dan terasa di Kabupaten Bener Meriah serta Aceh Tengah. Aktivitas seismik tersebut langsung memengaruhi kondisi Gunung Burni Telong yang berada di wilayah Bener Meriah.

Ketua Tim Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Heruningtyas menyampaikan, gempa tersebut memicu peningkatan signifikan aktivitas vulkanik.

IKLAN

PVMBG kemudian menerbitkan Laporan Khusus Nomor: 181/GL.03/BGL/2025 tentang kenaikan tingkat aktivitas Gunung Burni Telong dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).

Gunung api tipe strato ini memiliki ketinggian 2.624 meter di atas permukaan laut. Berada pada koordinat 96°49’16” BT serta 4°46’10” LU.

“Pada tanggal 30 Desember 2025 pukul 20.43 WIB hingga pukul 22.45 WIB telah terekam 7 kali gempa terasa dengan lokasi berdekatan. Yaitu sekitar 5 kilometer sebelah Barat Daya puncak Gunung Burni Telong,” ujar Heruningtyas, mengutip Kompas.com, Rabu, 31 Desember 2025.

PVMBG mencatat tujuh gempa vulkanik dangkal, 14 gempa vulkanik dalam. Kemudian, satu gempa tektonik lokal, serta satu gempa tektonik jauh hingga pukul 22.45 WIB. Pengamatan visual pada pukul 21.44 WIB menunjukkan kondisi gunung terlihat jelas tanpa asap kawah.

Peningkatan kegempaan telah berlangsung sejak Juli 2025 dan semakin intens pada November hingga Desember 2025. Selain potensi erupsi, hembusan gas vulkanik juga menjadi ancaman serius bagi keselamatan.

Warga Mulai Mengungsi

Kenaikan status tersebut mendorong langkah cepat pemerintah daerah. Sejumlah warga Desa Rembune dan Kampung Pantan Pediangan, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, mulai meninggalkan rumah dan menuju lokasi pengungsian.

“Tadi malam Berdasarkan informasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM dan arahan Bupati, kami mengimbau masyarakat di dua gampong tersebut untuk mengungsi,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bener Meriah, Ilham Abdi mengutip KompasTV, Rabu, 31 Desember 2025.

Seiring peningkatan status Gunung Burni Telong, pemerintah daerah memperluas radius aman dari tiga kilometer menjadi lima kilometer. Hingga Rabu, 31 Desember 2025, jumlah warga yang mengungsi ke kompleks Kampus Unsyiah mencapai sekitar dua ribu orang. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button