Pemkab Sumbawa Optimalkan Pemanfaatan Ribuan Hektare Lahan Kemiri
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa, terus mendorong optimalisasi pengembangan tanaman Kemiri. Hal ini menyusul masih rendahnya realisasi tanam dari potensi yang tersedia. Hingga kini, luas tanam Kemiri baru mencapai sekitar 800 hektare dari total potensi lahan mencapai 3.000 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ni Wayan Rusmawati menyampaikan, kesenjangan tersebut menjadi perhatian serius Pemkab. Ia menegaskan, pemerintah berupaya memperluas tanam Kemiri melalui berbagai langkah yang mulai intensif pada akhir Desember atau awal Januari 2026.
“Luas tanam kita untuk Kemiri masih berada di angka 800 hektare, sementara potensi lahannya mencapai 3.000 hektare. Bibit Kemiri yang kami punya sekitar 30.000 bibit. Oleh karena itu kita maksimalkan agar seluruh potensi bisa tergarap,” ungkapnya, Kamis, 4 Desember 2025.
Menurut data Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, lahan potensial tersebut mayoritas berada di wilayah dataran tinggi, meliputi Batulanteh, Orong Telu, Ropang, Lantung, dan Matemega di Kecamatan Alas, serta sebagian kawasan di Empang. Wilayah-wilayah tersebut memiliki karakter lahan yang sesuai untuk pengembangan Kemiri dalam skala besar.
“Kami ingin memaksimalkan potensi dataran tinggi tersebut. Program pemerintah mengenai Hijau dan Lestari memberikan ruang sangat besar untuk menjadikan Kemiri sebagai komoditas unggulan,” jelasnya.
Kemiri Punya Peluang Ekspor Tinggi
Selain memiliki ketahanan tinggi, Rusmawati menyebut, komoditas Kemiri memiliki peluang pasar yang semakin terbuka, termasuk peluang ekspor. Karena itu, Pemkab Sumbawa tidak hanya menggenjot perluasan tanam, tetapi juga menyiapkan upaya peningkatan kualitas dan daya tarik produk.
“Kemiri memiliki nilai jual yang baik. Kami akan mendorong perbaikan kualitas dan pengemasan agar produk Kemiri Sumbawa bisa masuk ke pasar modern dan memperluas jangkauan pemasaran,” ungkapnya.
Pemkab Sumbawa menargetkan program perluasan tanam Kemiri berjalan lebih masif mulai akhir Desember atau awal 2026. “Kalau kemarin yang di Lawin itu SJR, kalau pemerintah rencana Pak Bupati di akhir bulan ini atau awal tahun Januari 2026 nanti,” tambahnya.
Pemerintah daerah juga menyiapkan bibit buah-buahan untuk wilayah dataran rendah, guna memberikan tambahan nilai ekonomi bagi masyarakat. Rusmawati mengajak masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar kawasan hutan, untuk menanam Kemiri sebagai langkah pemulihan ekosistem sekaligus peningkatan kesejahteraan.
“Selain menjaga kelestarian hutan, kami ingin masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi dari tanaman bernilai tinggi, itu juga cita-cita Pak Bupati,” tambahnya. (*)



