ADVERTORIALBappeda NTB

Nilai Ekonomi Kreatif NTB Tembus Rp6,29 Triliun, Sumbawa dan KSB Jadi Penggerak Baru

Mataram (NTBSatu) – Ekonomi kreatif semakin mendapat tempat dalam arah pembangunan NTB. Sektor yang bertumpu pada kreativitas dan kekayaan budaya ini kembali menjadi prioritas dalam penyusunan RPJMD 2025–2029, terutama karena kontribusinya terus tumbuh dan melibatkan banyak pelaku usaha skala kecil hingga menengah.

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, ekonomi kreatif bukan lagi sektor pelengkap, melainkan bagian penting dalam struktur ekonomi daerah.

“Potensinya tersebar di semua kabupaten dan kota. Yang menarik, perkembangan di Sumbawa dan Sumbawa Barat mulai terlihat lebih nyata,” ujarnya, Jumat, 21 November 2025.

Data BPS 2024 menunjukkan, nilai tambah ekonomi kreatif NTB mencapai Rp6,29 triliun. Kota Mataram, Lombok Timur, dan Lombok Barat masih menjadi lumbung terbesar. Namun arah perkembangan mulai meluas, termasuk ke Pulau Sumbawa.

Sumbawa Sumbang Rp573,72 Miliar, Kriya dan Kuliner Makin Menguat

Kabupaten Sumbawa mencatat nilai tambah sebesar Rp573,72 miliar. Iswandi menilai, angka ini tidak kecil, apalagi sebagian besar pelakunya adalah UMKM tradisional yang bergerak di kriya, kuliner, dan seni budaya.

Ia menyebut, karakter produk lokal Sumbawa semakin mudah dikenali pasar. “Kualitas kriya dan olahan pangan di Sumbawa terus membaik. Pasarnya terbuka, tinggal pendampingan yang diperkuat,” katanya.

Sumbawa Barat Raih Rp203,06 Miliar, Komunitas Muda Jadi Motor Penggerak

Sementara itu, Sumbawa Barat menyumbang Rp203,06 miliar. Meski angkanya masih lebih kecil daripada daerah lain, pertumbuhan aktivitas kreatif di daerah ini justru termasuk yang paling cepat.

Pada sisi lainnya, Iswandi menyebut geliat anak muda menjadi faktor penting. “KSB punya energi besar dari komunitas kreatifnya. Mereka aktif membuat event, mengembangkan konten digital, dan itu mulai terlihat dampaknya,” ujarnya.

Kendati demikian, jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif yang sempat mencapai lebih dari 210 ribu orang pada 2016 turun menjadi 143.163 orang di 2021. Iswandi menegaskan, dalam RPJMD 2025–2029, pemerintah ingin potensi di Sumbawa dan Sumbawa Barat tidak lagi berada di pinggiran.

Terlebih, melihat total kontribusi lebih dari Rp776 miliar dari Sumbawa dan Sumbawa Barat, pulau Sumbawa mulai dipandang sebagai kawasan yang layak mendapat perhatian lebih bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai bagian penting dari lanskap ekonomi kreatif NTB.

“Kalau ekosistemnya dibangun dengan serius dari sisi pasar, pelatihan, dan akses modal daerah ini bisa menjadi poros baru ekonomi kreatif di NTB,” tambahnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button