Lombok Timur (NTBSatu) – Prestasi gemilang kembali hadir dari Kabupaten Lombok Timur. Yad Hafizudin, atlet muda asal Danger, Kecamatan Masbagik, mengibarkan merah putih setelah menuntaskan lomba 1.500 meter kategori U20 sebagai yang tercepat pada Kejuaraan Atletik Asia Tenggara U18 & U20 2025.
Perlombaan tersebut terselenggara di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Minggu, 16 November 2025. Catatan waktu 3:56,9 menit memastikan posisinya di puncak podium dan menyingkirkan pesaing terdekatnya dari Vietnam dan Myanmar.
Keberhasilan itu hadir melalui persaingan ketat. Yad meninggalkan Ye Yint Aung dari Myanmar yang menorehkan waktu 3:59,2 menit, dan Luong Binh Duong dari Vietnam dengan catatan 3:59,5 menit.
Hasil tersebut menambah koleksi prestasinya di level Asia Tenggara, setelah sebelumnya tampil pada sejumlah kejuaraan internasional. Usai perlombaan, Yad Hafizudin mengungkapkan rasa lega dan syukurnya.
Ia menilai, kemenangan ini sebagai buah dari latihan intensif sejak jauh hari. “Semua latihan keras saya akhirnya terbayar. Saya merasa ini bukan akhir, ini langkah awal untuk target yang lebih besar,” ujarnya, Senin, 17 November 2025.
Meski begitu, ia tetap merendah. Yad menyebut kemenangan ini bukan akhir, melainkan langkah awal menuju target yang lebih besar.
Namun, capaian emas belum memuaskan sepenuhnya. Yad mengaku, masih terpaut beberapa detik dari rekor nasional nomor 1.500 meter yang masih ia pegang sendiri.
Ia menuturkan, salah satu target utamanya pada ajang ini adalah memecahkan rekor U20 tersebut, meski belum berhasil ia wujudkan. Dengan prestasi terbaru ini, Yad Hafizudin menyimpan asa untuk masuk skuad Indonesia pada Sea Games Thailand.
Ia berkomitmen untuk meningkatkan performanya melalui latihan, penguatan mental, dan pembenahan teknik agar mampu bersaing di level yang lebih tinggi. Yad menegaskan tekadnya, untuk terus berkembang dan membawa lebih banyak prestasi bagi Lombok Timur dan Indonesia.
Ia meyakini kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil, serta berharap bisa terus mengharumkan nama daerah dan bangsa pada ajang internasional berikutnya. (*)
